Meskipun Gary melihat dengan mata kepalanya sendiri, jelas itu bukanlah jasad istrinya.
Akhirnya, Gary memutuskan untuk menuntut rumah duka itu, dan persidangan itu berlangsung Desember 2019.
Pengadilan menyatakan bahwa, "Setelah gagal meyakinkan keluarga Gary bahwa orang di peti mati itu adalah istrinya, direktur rumah duka menyampaikan kebenaran tentang mobil yang mengangkut jenazahnya."
"Insiden itu menyebabkan rasa sakit, kemarahan dan pengalaman tak menyenangkan bagi kedua keluarga," katanya.
Akhirnya, pengadilan memutuskan bahwa keluarga Gary berhak mendapatkan kompensasi sebanyak 25.000 dollar AS (Rp348 juta), kemudian direktur pemakaman dipecat dan rumah duka ini diselidiki.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR