Bayangkan saja bila ASI yang diperah untuk si kecil ternyata terkontaminasi kuman dan bakteri yang terdapat di toilet.
Hal ini tentu akan berdampak pada kesehatan pencernaan si kecil. Apalagi, usus dari bayi di bawah 6 bulan masih longgar, apapun yang masuk akan diserap oleh bayi termasuk bakteri dan kuman.
“Kalau ASI sudah terkontaminasi kuman dan bakteri di kamar mandi, bisa diserap semua,” ujar Ray.
2. Posisi tidak ergonomis
Baca Juga: Sedang Tren di Kalangan Ibu Muda, Kira-kira Berapa Lama ASI Perah Boleh Disimpan di Kulkas?
Saat menyusui maupun memompa ASIP, diperlukan posisi ergonomis agar ASI yang dihasilkan bisa maksimal.
Dijelaskan Ray, posisi ergonomis yakni dimana ibu harus duduk bersandar dan bagian punggung harus rileks.
Karena payudara menempel di dinding, dia tidak menempel di tulang dada.
Sehingga yang menjadi peyangga adalah otot punggung, untuk itu usahakan agar otot punggungnya dibuat rileks dan tidak tegak lurus.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR