Advertorial

Calon Pengantin Wajib Lakukan Tes HIV? Begini Curhatan Seorang Istri yang Nikahi Suami HIV Positif Selama 6 Tahun

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Calon pengantin di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, wajib melakukan tes HIV (human immunodeficiency virus) sebelum menikah.
Calon pengantin di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, wajib melakukan tes HIV (human immunodeficiency virus) sebelum menikah.

Intisari-Online.com - Calon pengantin di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, wajib melakukan tes HIV (human immunodeficiency virus) sebelum menikah.

Aturan tersebut rencananya akan diberlakukan tahun depan sejurus terbitnya peraturan bupati guna mengejawantahkan Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur, lansir Kompas.com (12/12/2019).

Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Cianjur, Hilman mengatakan, perbup tersebut akan diterbitkan awal tahun depan atau per 1 Januari 2020.

"Perdanya kan sudah ada, jadi tinggal ditindaklanjuti oleh perbup yang rencananya dikeluarkan awal tahun depan,” kata Hilman, Kamis (12/12/2019).

Baca Juga: Pantas Chairal Tanjung Murka saat Terima Laporan 'Palsu' dari Ari Askhara, Ternyata Segini Jumlah Saham Garuda Indonesia yang Dimiliki CT

Hilman menyebutkan, di perbup itu ada klausul tambahan yang belum diatur dalam perda, yang mensyaratkan calon pengantin harus melakukan tes HIV sebelum menikah.

KPA Cianjur sendiri sebelumnya mendapat masukan dari kalangan pelajar, saat melakukan sosialisasi pencegahan HIV/AIDS ke sekolah-sekolah.

Karena itu, pihaknya kemudian menindaklanjuti aspirasi tersebut ke pemangku kebijakan, dalam hal ini pihak eksekutif.

Dia mengatakan, tes HIV bagi calon pengantin (catin) sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran HIV/AIDS, karena risiko penularan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh itu sangat mungkin terjadi di lingkungan rumah tangga.

Baca Juga: Tak Seperti Ari Askhara, Sosok Mantan Dirut Garuda Ini Justru Pernah Selamatkan Garuda dari Kebangkrutan Hanya Bermodal Pernah Jadi Penumpang

Menurutnya, regulasi tersebut sudah seharusnya diberlakukan karena berkaca pada temuan kasus HIV/AIDS dari kalangan ibu rumah tangga yang mencolok di Kabupaten Cianjur.

Pengakuan seorang perempuan menikah selama 6 tahun dengan suami pengidap HIV positif, 'Hidup kami seperti pasangan normal'.

HIV seharusnya tidak boleh dilihat sebagai sebuah stigma untuk seseorang.

Hal ini di konfirmasi dan diakui oleh seorang warganet yang menceritakan kisahnya.

Ia mengakui bahwa dirinya telah menjalani hubungan yang sehat dan romantis dengan pasangan HIV + selama 6 tahun.

Dilansir dari Twitter, seorang warganet bernama @Suamikuhivpoz menulis tentang bagaimana dia menjalani gaya hidup yang cukup sehat bersama suaminya.

Baca Juga: Diancam 3 Laki-laki Berbadan Besar: Kisah Pilu Ko Ayun yang Rumahnya Terkepung Bangunan Proyek, Begini Aturan Hukum tentang 'Tanah Helikopter'

Dilansir dari World of Buzz pada (23/9/2019), diketahui sang suami telah hidup dengan HIV sejak tahun 1993.

Dalam tweetnya, dia menulis, “Ya, saya HIV negatif, dan sudah hampir enam tahun sekarang (menjalani hubungan suami istri)".

"Sejak tinggal bersama suami saya yang HIV +, (Kami melakukan) HAART, kami hidup seperti pasangan menikah normal!”

HAART adalah highly active antiretroviral therapy - HAART mengurangi beban pasien terhadap HIV, mempertahankan fungsi sistem kekebalan tubuh, dan mencegah infeksi oportunistik yang sering mengakibatkan kematian.

Akun @Suamikuhivpoz telah sangat terbuka dengan hubungan serodiskordannya (HIV + & HIV -).

Ia menambahkan mereka benar-benar ingin menghentikan stigma terhadap orang yang mengidap AIDS/HIV positif.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Inilah 5 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Setiap Hari, Termasuk Susu

Demi kepentingan publik, hubungan serodiskordan-nya mengacu pada hubungan di mana satu pasangan terinfeksi HIV, dan yang lainnya tidak.

@Suamikuhivpoz menjelaskan bahwa terapi HAART telah memungkinkan bagi mereka yang didiagnosis dengan HIV untuk bisa berhubungan.

“Yang paling penting adalah bagi mereka dengan HIV untuk patuh dengan pengobatan HAART dan walaupun itu seumur hidup"

"Setelah Anda mencapai tahap viral load tidak terdeteksi, sama dengan orang yang tidak mengidap HIV"

"(Sehingga) dapat menikah dan memiliki anak-anak yang bebas dari HIV. "

yang tidak terdeteksi berarti Anda tidak dapat ditularkan.

Baca Juga: Saat Bayi Dibuang di Tempat Sampah dan Diejek 'Bayi Sampah', Saat Dewasa Pria Ini Jadi Pemilik Perusahaan Bernilai Ratusan Miliar Rupiah

Dan juga bahwa pasangan suami istri yang positif dan negatif HIV dapat memiliki hubungan seksual yang sehat dengan orang yang tidak terinfeksi.

"Jangan takut untuk mengetahui statusmu."

"Semua orang harus tahu apakah mereka memiliki HIV dan mencari pengobatan setelah didiagnosis.”

Pesan ini juga disampaikan oleh para ahli di seluruh dunia, di antaranya setuju bahwa mencari pengobatan dini adalah kunci untuk memerangi HIV. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Calon Pengantin Wajib Tes HIV? Ini Curhatan Seorang Istri Nikahi Suami HIV Positif Selama 6 Tahun

Artikel Terkait