Penyakit jantung koroner juga paling sering diakibatkan oleh kondisi atherosclerosis, atau kondisi penumpukan plak-plak lemak yang menempel pada dinding arteri.
Penyempitan arteri koroner yang terjadi dapat mengurangi aliran darah ke otot-otot jantung dan dapat menyebabkan rasa sakit pada dada atau kondisi angina, terutama saat melakukan latihan fisik berat atau saat mengalami tekanan mental maupun emosi.
Terlebih lagi, gumpalan darah akan lebih mudah terbentuk dalam arteri yang mengalami penyempitan dan rusak karena plak-plak lemak.
Gumpalan darah yang demikian dapat secara total memblokir aliran darah, menyebabkan terjadinya serangan jantung dan kondisi jantung yang membahayakan nyawa penderitanya.
Secara khas, nyeri dada akibat serangan jantung dirasakan seperti tertindih beban berat yang dirasakan menjalar ke lengan kiri, rahang, maupun punggung.
Pada serangan jantung yang bermanifestasi ringan, bagian otot-otot jantung yang terpengaruh hanya sebagian kecil saja dan tidak sampai menyebabkan kerusakan jantung yang permanen.
Hal ini dapat terjadi akibat gangguan aliran darah pada arteri koroner yang memperdarahi area yang cukup kecil pada jantung.
Melansir dari MeetDoctor, penyumbatan juga tidak bersifat komplit, atau sumbatan hanya berlangsung sebentar.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR