Advertorial
Intisari-online.com -Pesta olahraga regional SEA Games kembali dilaksanakan pada tahun 2019 ini.
Menunjuk Filipina sebagai tuan rumah, berbagai gegap gempita tetap meramaikan ajang pertarungan 10 negara bertanding dengan adil untuk menjadi juara tahun 2019.
Dimulai sejak hari Sabtu (30/11/2019) dan direncanakan berakhir pada Rabu (11/12/2019), sudah banyak kabar dan berita tentang hasil perolehan medali dari masing-masing negara.
Salah satunya adalah keberhasilan Indonesia mendapatkan medali emas melalui cabang olahraga angkat besi.
Tidak disangka, atlet cantik inilah yang berhasil mengharumkan nama Indonesia.
Namanya Windy Cantika Aisah, mewakili Indonesia sebagai Lifter putri dan tambil di kelas 49 Kg.
Pertandingannya yang baru saja terlaksana adalah yang berlangsung di hari Senin (2/12/2019) di Ninoy Aquino Stadium, Metro Manila.
Ternyata, Windy masih seorang gadis belia berumur 17 tahun.
Baca Juga: Ketika Terpidana Mati Jadi ‘Pahlawan’ yang Bantu Bekuk Pelaku Teror London Bridge
Tentu, fakta tersebut menjadi faktor utama Windy memecahkan rekor dunia Youth.
Gadis manis ini telah memecahkan rekor dengan berhasil angkat besi 84 Kg menjadi 86 Kg di angkatan Snatch, dan pada angkatan Clean & Jerk dari 102 menjadi 104 Kg.
Gadis Bandung ini masih duduk di kelas 11 SMA daerah Pemeungpeuk, Bandung.
Lahir di tanggal 11 Juni 2002, rupanya Windy merupakan anak kandung dari Siti Aisah, atlet angkat besi peraih perunggu kejuaraan Dunia tahun 1988.
Baca Juga: Lindungi Jantung Hingga Cegah Kanker, Ini 5 Manfaat Hebat Duku
Sejak belia, rupanya dia sudah menggeluti cabang olahraga angkat besi dengan sukacita.
Berlatih sejak kelas 2 SD
"Waktu itu Mama sering ngelatih kakak. Nah, sering diajakin waktu kelas 2 SD. Mama sering bilang, ayo ikut latihan. Ya udah, Cantika ikut. Tapi masih dikasih kaya batang-batang itu, teknik-teknik itu," kata Cantika dikutip dari Tribunnews.com dari Kompas TV.
Dikisahkan Windy, sejak kecil ibunya Siti Aisah kerap menceritakan pengalamannya menjadi atlet.
Sebelum tidur Windy sering diceritakan mengenai pengalaman ibunya di Pelatnas.
Hingga akhirnya cerita itu menjadi menginspirasi Windy untuk mengikuti jejak sang ibu.
Windy sudah bergabung di klub angkat besi saat dirinya di bangku kelas 5 SD.
Sejak itulah Windy menggandrungi cabang olahraga angkat besi itu.
Anak ketiga dari tiga bersaudara ini mulai meraih prestasi sejak mengikuti kejuaraan.
Windy kerap mengikuti kejuaraan mulai di tingkat daerah, nasional hingga internasional.
Windy meluncur meraih kejuaraan dari daerah untuk mengikuti kejuaraan nasional.
Pada gelaran Asian Games 2018 lalu, ternyata Windy Cantika Aisah ikut serta membela skuat Indonesia.
Baca Juga: Pasangan Penguin Ini Bertindak Lucu Demi Memiliki Anak, Lihat!
Oleh karenanya di level nasional, wajah Windy sudah tak asing.
Windy Cantika Aisah pernah meraih 3 emas di Kejurnas PPLP 2018.
Selain itu ia juga meraih tiga emas di Kejurnas Senior/Yunior Angkat Besi 2018, dan satu emas di POPNAS 2017.
Kemudian seperti diketahui baru-baru ini pada gelaran internasiona EGAT's Cup 2019 di Thailand.
Namun Windy sempat gagal mengikuti Olimpiade Remaja 2019 di Argentina karena diisukan ada masalah pada jantungnya.
Dikutip dari Tribunnews, Ketua Persatuan Angkat Berat, Binaraga, Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABBSI) Jawa Barat, Maman Suryaman menyebut, Cantika seharusnya bisa mengikuti Olimpiade Remaja 2018, tapi mungkin belum nasibnya.
"Padahal targetnya saat itu meraih medali emas. Cantika dipulangkan selama satu bulan dari Pelatnas, dengan alasan jantung bocor."
"Tentu itu tidak teliti (itu salah) buktinya sekarang (menjadi juara SEA Games 2020)," ujar Maman.
Baca Juga: 7 Tanaman Bahan Obat AIDS Ini Asli Indonesia, Nomor 6 Mengejutkan!
Maman mengatakan, dengan dipulangkan dari Pelatnas, Cantika memiliki ambisi dan tekad kuat membuktikan.
"Kalau punya penyakit jantung bocor, ya dari kecil dulu, tapi sampai sekarang tidak ada masalah," kata dia.
Windy menempati peringkat keempat pada cabor angkat besi dengan catatan 71 kg Snatch dan 90 kg Clean & Jerk.
Karena prestasinya itulah potensi Windy Cantika Aisah dilirik dan diyakini menjanjikan.
Baca Juga: Kenali Mengapa Resiko Penyakit Radang Sendi Meningkat Di Hidup Kita
Hingga akhirnya Windy diturunkan sebagai Lifter putri masa depan menggantikan Sri Wahyuni.
Pada tes progres atlet di Mess Kwini Jakarta Pusat, kemampuan Windy disoroti pelatih.
Meski dalam latihan, hasil Windy sudah mampu melampaui rekor dunia setingkat usianya.
Setelah berhasil meraih mendali emas di SEA Games 2019, rupanya perolehan Windy menjadi poin untuk lolos ke Olimpiade di Tokyo 2020 mendatang.
Nah, itulah profil singkat dari Windy Cantika Aisah.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Singkat Windy Cantika Aisah, Raih Medali Emas Angkat Besi SEA Games 2019 Filipinadan Profil Windy Cantika Aisyah, Penyumbang Emas SEA Games 2019 Gagal Ikut Olimpiade & Isu Jantung Bocor