Suhu udara rata-rata tahunan daerah ini kurang dari titik beku air.
Dilansir dari washingtonpost, Dogor ditemukan tahun lalu oleh penduduk Yakutia di sebuah kubangan lumpur yang membeku.
Setelah menguji tulang rusuknya, ditemukan jika umur hewan ini adalah dua bulan sebelum Dogor mati.
Uji DNA sudah dilakukan, dan sampai saat ini masih gagal untuk menentukan spesies sebenarnya dari Dogor.
Padahal DNA Dogor sudah dibandingkan dengan semua sampel dari Swedish Centre for Palaeogenetics (CPG), tetapi tidak ada DNA yang mirip dengan DNA Dogor.
Peneliti masih ragu apakah Dogor termasuk anjing zaman es atau serigala.
Atau mungkin, contoh sebuah transisi evolusi dari serigala menjadi anjing, yang tentunya akan menambah jelas teori domestikasi serigala menjadi anjing.
Nama Dogor didapatkan dari bahasa lokal yang berarti 'teman', tetapi nama tersebut juga menunjukkan keraguan apakah Dogor termasuk anjing atau serigala.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR