Advertorial
Intisari-Online.com - Jika dalam kisah fiksi ada sosok Robin Hood yang disebut sebagai penolong orang-orang kelas bawah.
Kali ini di dunia nyata kisah serupa juga terjadi, seseorang secara misterius menjadi Robin Hood yang menolong rakyat biasa.
Menutip OddityCentral dari NBC News, pada Selasa (26/11/19) keluarga miskin di kota Istanbul, Turki kebingungan.
Karena utang mereka mendadak dilunasi, tak berhenti disitu saja, mereka juga mendapati amplop berisi uang diselipkan di bawah pintu rumahnya selama setahun terakhir.
Misalnya pekan lalu, banyak orang miskin di Tuzla sebuah distrik pembuatan kapal di sisi Asia Istanbul utangnya di toko lunas.
Setelah jatuhnya mata uang Lira akibat sanksi ekonomi Turki tahun lalu, harga makanan pokok melonjak bersama dengan harga kebutuhan pokok lainnya.
Beruntungnya, ada orang dermawan yang mau membantu rakyat miskin di Istanbul.
"Seseorang datang dan meminta saya menunjukkan kepadanya buku catatan tempat saya mencatat utang pelanggan," kata pemilik toko kelontong Tuzla.
"Ada empat orang dengan jumlah yang luar biasa dan saya mengatakan kepadanya di mana mereka tinggal," jelasnya.
"Dia kembali lagi setelah berbicara dengan mereka dan membayar semua utangnya.Saya juga tahu dia memberi uang ekstra kepada keluarga-keluarga itu," sambungnya.
"Saya menanyakan namanya dan dia memberi tahu saya, 'Panggil saja saya Robin Hood'," tambahnya.
"Dia mengatakan kepada saya bahwa dia ada di sana untuk membayar utang mereka yang tidak mampu membayarnya," imbuh Tuncay Yasar, penjual bahan makanan lain di Tuzla.
Menurutnya itu adalah kejadian langka dan tidak pernah terjadi dalam hidupnya.
"Saya berada di sini selama 30 tahun dan ini pertama kalinya saya menemukan perbuatan seperti itu," imbuhnya.
Banyak rakyat menjadi senang, konon orang yang melunasi itu hanya mengatakan dia melakukan tindakan itu untuk mendapatkan berkah.
Pria dermawan yang sama diyakini berada di belakang beberapa sumbangan serupa awal tahun ini.
Pada bulan Maret, ketika biaya makanan mencapai puncaknya, ia diduga menyelipkan amplop berisi 1.000 lira (Rp2,5 juta) di bawah pintu keluarga miskin di beberapa lingkungan kelas pekerja di seluruh Istanbul.
Kemudian pada bulan Juni ia dilaporkan melunasi 25.000 lira (Rp61 juta) dalam bentuk utang toko grosir sebagai hadiah lebaran.