Advertorial

Bayi Anda Cegukan Terus-menerus? Jangan Panik, Itu Justru Bermanfaat untuk Perkembangan Otak, Kok Bisa?

K. Tatik Wardayati
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Tak sedikit orangtua yang khawatir melihatnya bahkan mereka mencoba berbagai cara untuk menghentikannya.
Tak sedikit orangtua yang khawatir melihatnya bahkan mereka mencoba berbagai cara untuk menghentikannya.

Intisari-Online.com – Memiliki bayi memang menyenangkan, selain baunya yang khas, mengikuti tumbuh-kembangnya menjadi sebuah anugerah bagi orangtua.

Banyak kejadian yang dialami bayi yang terkadang membuat panik kedua orangtuanya, mulai dari demam saat tumbuh gigi, atau diare ketika mulai merangkak, dsb.

Nah, salah satu yang sering dialami oleh bayi adalah cegukan.

Tak sedikit orangtua yang khawatir melihatnya bahkan mereka mencoba berbagai cara untuk menghentikannya.

Baca Juga: Kisah Seorang Ibu yang Selama 12 Tahun Cegukan, Semua Berawal Saat Kehamilannya

Tetapi para peneliti menyarankan, orangtua sebaiknya membiarkan itu terjadi karena rupanya cegukan memiliki manfaat kesehatan yang mengejutkan.

Sebenarnya, bayi mulai mengalami cegukan dari di dalam rahim.

Perkiraan menunjukkan, bahwa pada bayi prematur menghabiskan 1 persen dari waktu mereka untuk cegukan atau hingga 15 menit sehari.

Sebuah studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Neurophysiology, menunjukkan bahwa cegukan mendukung perkembangan otak pada bayi baru lahir.

Baca Juga: Ini 15 Gejala Stroke pada Wanita yang Sering Diabaikan, Salah Satunya Cegukan

Cegukan memicu aliran sinyal otak yang bisa membantu bayi belajar mengatur pernapasan.

"Alasan mengapa kita cegukan tidak sepenuhnya jelas, tetapi mungkin ada alasan perkembangan, mengingat bahwa janin dan bayi baru lahir begitu sering cegukan," kata Kimberley Whitehead, ketua penulis penelitian dan rekan penelitian di University College London.

Para peneliti menganalisis aktivitas otak pada 13 bayi baru lahir di bangsal neonatal. Tim menggunakan electroencephalography (EEG) untuk mengamati otak setiap bayi dan menempatkan sensor gerakan pada torso mereka untuk merekam cegukan mereka.

Mereka menemukan, cegukan menyebabkan kontraksi otot diafragma. Perubahan fisik ini memicu gelombang otak di korteks otak.

Baca Juga: Cegukan Terus-Menerus Seperti yang Dialami Sandiaga Bisa Jadi Tanda Gangguan Kesehatan, dari Stres hingga Kanker

Serangkaian cegukan menyebabkan gelombang besar, yang kemudian memungkinkan otak untuk menghubungkan suara "hic" dengan kontraksi otot diafragma.

"Aktivitas yang dihasilkan dari cegukan kemungkinan membantu otak bayi untuk belajar bagaimana memonitor otot-otot pernapasan, sehingga pada akhirnya pernapasan dapat dikontrol secara sukarela dengan menggerakkan diafragma ke atas dan ke bawah," jelas Lorenzo Fabrizi, penulis studi senior dari University College London.

"Ketika kita dilahirkan, sirkuit yang memproses sensasi tubuh tidak sepenuhnya berkembang, sehingga pembentukan jaringan semacam itu merupakan tonggak perkembangan penting bagi bayi baru lahir."

Sebuah studi sebelumnya oleh Fabrizi dan rekan-rekannya mengatakan, ketika bayi menendang rahim, mereka mungkin sedang membuat "peta mental" dari tubuh mereka sendiri.

Baca Juga: Cegukan Selama 68 Tahun, Petani Ini Meninggal Setahun Kemudian Setelah Sembuh

Penelitian terbaru mendukung temuan sebelumnya, bahwa aktivitas tertentu di dalam rahim dan setelah kelahiran berkontribusi pada pengembangan koneksi otak pada bayi.

Whitehead mengatakan, cegukan pada orang dewasa umumnya dianggap menjengkelkan. Tetapi bisa jadi itu adalah sisa dari masa bayi ketika memiliki fungsi penting di masanya. (Bestari Kumala Dewi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Panik, Cegukan pada Bayi Bermanfaat untuk Perkembangan Otak Lho"

Baca Juga: 10 Cara Sederhana Tapi Manjur Untuk Menghalau Bersin, Cegukan Hingga Sakit Gigi

Artikel Terkait