Advertorial

Kisah Seorang Ibu yang Selama 12 Tahun Cegukan, Semua Berawal Saat Kehamilannya

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Suami Lisa, Matthew, 35, dan anak perempuan mereka, Emily (7) dan Sophie (11) menerima keadaan ini dengan tenang.
Suami Lisa, Matthew, 35, dan anak perempuan mereka, Emily (7) dan Sophie (11) menerima keadaan ini dengan tenang.

Intisari-Online.com - Seorang ibu dua anak sedang mencari jawaban setelah lebih dari satu dekade cegukan secara konsisten.

Dilansir dari Metro.co.uk, Selasa (22/10/2019), Lisa Graves (31), telah menemui para ahli yang mengatakan bahwa cegukan mungkin efek samping dari stroke yang diketahui selama kehamilan dengan anak pertamanya.

Suami Lisa, Matthew, 35, dan anak perempuan mereka, Emily (7) dan Sophie (11) menerima keadaan ini dengan tenang.

Peringatan justru berdatangan dari orang asing yang menganggap itu tidak biasa saja.

Baca Juga: Menghidupkan Kembali Sapi Zaman Batu yang Sudah Punah, Pertanian Ini Juga Diisi Hewan yang Sudah Punah dari Abad 17

Lisa berkata: "Saya beruntung - saya memiliki salon dan sebagian besar gadis yang bekerja dengan saya sudah terbiasa dengan cegukan ini."

"Saya awalnya mencoba setiap obat cegukan yang pernah disebutkan."

"Tetapi tidak ada yang berhasil, dan ketika para ahli saraf mengira mereka telah memecahkannya, saya memutuskan untuk tidak menempuh rute pengobatan."

"Tidak ada jaminan itu akan berhasil, dan itu bisa dikendalikan."

“Kadang-kadang saya pergi kursus kerja dan makan bersama keluarga, di saat-saat seperti itulah keadaan saya terlihat buruk."

Baca Juga: Ini Tandanya Bila Kebanyakan Minum Air, Salah Satunya Gampang Kram

“Saya merasa harus memberi tahu orang-orang tentang apa yang mungkin terjadi."

"Cegukanku mengeluarkan suara keras dan memalukan."

"Saya pikir saya akan cegukan terus sampai mati."

Kasus Lisa dianggap 'sangat jarang' tetapi menurut Lisa, kontraksi diafragma yang tidak disengaja sekarang paling banyak terjadi ketika dia merasa nyaman dan santai.

"Saya isa cegukan di tengah-tengah percakapan, dan itu bisa sangat keras - kebanyakan orang mengatakan itu kedengarannya seperti seekor anjing atau ayam."

"Tapi sekarang, saya sudah terbiasa dengannya. Meski ada saat ketika saya merasa cukup malu."

Sementara bagi kedua putrinya, mereka telah terbiasa dan tidak merasa terganggu sama sekali.

“Itu bisa membangunkan saya di malam hari, dan kadang-kadang juga suami saya, tetapi itu hanya ketidaknyamanan kecil.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Anda yang Biasa Tidur Ngiler, Ternyata Pertanda Baik Loh!

Kasus cegukan terpanjang yang diketahui adalah selama 68 tahun.

Charles Osborne, dari Anthon Iowa, mulai cegukan ketika mencoba menimbang babi sebelum disembelih pada tahun 1922.

Dia cegukan sekitar 40 kali per menit selama beberapa dekade pertama, tetapi akhirnya melambat menjadi 20 menit di bagian akhir hidupnya.

Mereka hanya berhenti ketika dia meninggal.

Baca Juga: Potongan Jenazahnya Dikubur di Laut, Rusia Pertanyakan Klaim AS soal Tewasnya Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi

Artikel Terkait