Advertorial

Alpukat Kerap Dihindari Gara-gara Lemaknya, Padahal Buah Ini Baik Bagi Kesehatan, Ini Kuncinya!

Nieko Octavi Septiana
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Buah alpukat kerap dihindari lantaran dianggap bisa membuat gemuk karena kandungan lemaknya, padahal justru baik bagi kesehatan. Ini kuncinya!
Buah alpukat kerap dihindari lantaran dianggap bisa membuat gemuk karena kandungan lemaknya, padahal justru baik bagi kesehatan. Ini kuncinya!

Intisari-Online.com -Buah alpukat kerap dihindari lantaran dianggap bisa membuat gemuk.

Sebab, alpukat memiliki kandungan lemak, di mana lemak diindetikkan dengan hal-hal tak sehat.

Padahal, ada lemak sehat yang diperlukan tubuh manusia dan tentunya bermanfaat bagi kesehatanm seperti lemak dalam alpukat.

Sebuah studi dalam Journal of Nutrition menyebutkan, makan satu alpukat setiap hari dapat menurunkan kadar LDL atau kolesterol jahat pada orang dewasa yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas.

Baca Juga: Gunakan Scrub Alpukat pada Kulit Kaki Setiap Malam, Dijamin Kulit Jadi Rileks dan Halus! Begini Cara Membuatnya

Selain itu, makan satu alpukat setiap hari akan memenuhi setengah kebutuhan serat dalam tubuh yang diperlukan untuk menangkal penyakit jantung.

Mengkonsumsi alpukat juga meningkatkan lebih dari 68 persen kadar lutein, sejenis antioksidan yang berhubungan dengan kesehatan jantung.

Peneliti Penn State menemukan, memakan satu alpukat setiap hari dapat mengurangi kadar kolesterol jahat.

Dalam hal ini, kolesterol jahat mengacu pada low-density lipoprotein (LDL) yang secara signifikan dapat meningkatkan risiko aterosklerosis atau penumpukan plak di dalam pembuluh darah sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Para peneliti merekrut 45 orang dengan rentang usia 21 tahun hingga 70 tahun, yang memiliki masalah kelebihan berat badan atau obesitas.

Mereka diminta untuk mengikuti diet khas Amerika selama dua minggu.

Baca Juga: Percantik Kuku hingga Sejukkan Kulit, Ini 6 Alasan Kenapa Alpukat Cocok Jadi Sahabat Kecantikan

Setelah itu selama 15 minggu ke depannya, para relawan dipilih secara acak untuk melakukan tiga diet berbeda yang dirancang guna menurunkan kolesterol.

Diet pertama yaitu mengonsumsi makanan rendah lemak, yang terdiri dari 24 persen lemak (7 persen lemak jenuh, 11 persen lemak tak jenuh tunggal, dan 6 persen lemak tak jenuh ganda), 59 persen karbohidrat, dan 16 persen protein.

Yang kedua, dengan cara mengonsumsi diet lemak sedang yang terdiri dari 34 persen lemak (6 persen lemak jenuh, 17 persen lemak tak jenuh tunggal, dan 9 persen lemak tak jenuh ganda), 49 persen karbohidrat, dan 16 persen protein.

Terakhir, dengan diet alpukat, yakni serupa dengan diet lemak sedang, namun menjadikan alpukat segar sebagai sumber lemak utama.

Hasilnya, diet alpukat ternyata bekerja paling baik. Setelah lima minggu rutin mengonsumsi buah alpukat yang dihaluskan, secara signifikan, kadar kolesterol LDL para relawan menjadi lebih rendah dibandingkan sebelum melakukan diet, atau setelah mencoba dua diet lainnya.

Mereka dapat menurunkan level kadar kolesterol LDL hingga 9 persen.

Para relawan juga mengalami peningkatan kadar lutein lebih dari 68 persen setelah diet alpukat.

Lutein adalah antioksidan yang dikaitkan dengan penurunan risiko serangan jantung dan stroke.

Perlu diketahui, partikel LDL yang teroksidasi dapat menimbulkan reaksi berantai yang memicu aterosklerosis akibat penumpukan plak di dinding arteri.

Dengan adanya antioksidan yang didapat dari alpukat, kita dapat melindungi tubuh dari hal tersebut.

Baca Juga: Seniman Djaduk Ferianto Merasa Kesemutan Sebelum Meninggal: Jangan Dianggap Sepele, Kesemutan Bisa Jadi Gejala 6 Penyakit Mematikan Ini

Pada tahun 2015, tim peneliti yang sama menerbitkan hasil riset dalam Journal of American Heart Association, yang menunjukkan bahwa orang dewasa yang mengonsumsi alpukat setiap hari mampu menurunkan kadar kolesterol LDL sebesar 13,5 poin.

Ini hampir dua kali lipat dari mereka yang mengonsumsi makanan rendah lemak atau melakukan diet lemak, yang hanya berhasil menurunkan kadar kolesterol sebesar 7 poin.

Selain itu banyak penelitian independen membahas komponen untuk menjaga kesehatan jantung dengan cara mengonsumsi makanan kaya serat, lemak tak jenuh tunggal, dan zat gizi mikro (kalium dan magnesium).

Semua hal ini dapat ditemukan dalam buah alpukat.

Menurut American Heart Association, satu buah alpukat mengandung 13 gram serat atau setara dengan setengah kebutuhan harian tubuh yang berkisar antara 25 gram hingga 30 gram.

Makanan yang mengandung lebih banyak serat menjadi salah satu cara yang tepat untuk mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Satu buah alpukat juga menghasilkan 975 miligram kalium, elektrolit yang penting untuk fungsi jantung.

Jumlah ini sebanding dengan sepertiga dari kebutuhan harian yang direkomendasikan.

Kadar kalium rendah juga dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke.

Akhirnya, lemak sehat yang ditemukan dalam alpukat dapat membantu kamu merasa kenyang, mengelola gula darah, dan mengurangi kadar kolesterol jahat sambil mempertahankan kadar kolesterol HDL yang baik.

Lewat penelitian ini, kamu sebaiknya mempertimbangkan untuk menambahkan alpukat ke dalam menu harianmu untuk hidup yang lebih sehat.

Dengan catatan, alpukat sebaiknya dimakan tanpa gula atau susu kental manis yang biasanya kita temukan bersama buah tersebut. (Renna Yavin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Satu Alpukat Setiap Hari untuk Menjaga Kesehatan

Baca Juga: Intip Cara Membuat Masker Lemon, Alpukat, dan Madu untuk Kulit Wajah Cantik Bersinar!

Artikel Terkait