Advertorial
Intisari-online.com - Pada tahun 2003, Amerika Serikat melancarkan perang melawan Irak dengan alasan bahwa Irak menyembunyikan senjata pemusnah massal.
Perang Irak telah menyebabkan trauma luar biasa bagi penduduk setempat, awalnya mereka berpikir bahwa Amerika adalah penyelamat mereka.
Namun setelah berakhirnya perang Irak dan jatuhnya Saddam Husein, pemerintah Irak tidak bisa mengatasi kekacauan yang ada.
Faksi Irak dibentuk dan serang teroris terjadi.
Meskipun pertempuran utama selesai dalam waktu 20 hari, Irak telah berperang selama 8 tahun sejak Amerika mundur pada 2011.
Setelah mundurnya Amerika, organisasi ekstrimis ISIS lahir dan menjadi musuh publik hingga saat ini.
Di balik semua kekacauan itu, ada sedikit keganjilan besar di mana militer AS dituduh mencuri sejumlah besar kekayaan pribadi milik Saddam Husein dari kediaman dan istananya.
Termasuk sejumlah besar dollar AS dan batangan emas.
Setelah militer AS ditempatkan di Baghdad 30 ton emas dan 2 juta dollar as tunai ditemukan lebih dari 20 istana dan persembunyian Saddam Husein.
Namun pada akhirnya, properti Saddam-lah yang dicari total 90 ton emas dan 50 milliar dollar AS hilang.
Saddam Husein diketahui memang memiliki harta berlimpah, orang Irak yang semula percaya Amerika adalah penyelamat mereka justru tidak mengembalikan harta itu kepadanya.
Sebaliknya harta bernilai fantastis itu hilang, dan tuduhan besar dialamatkan pada militer AS. Namun berapa banyak harta yang dihasilkan Amerika dari Perang Irak belum terungkap.
Setelah perang Irak berakhir, Amerika Serikat berpikir bahwa cadangan minyak Irak yang kaya akan memungkinkan mereka untuk merevitalisasi ekonomi dengan cepat.
Tetapi Amerika Serikat melupakan satu hal.
Setelah mereka secara pribadi menggulingkan Saddam Hussein, tidak seorang pun di Irak memiliki kemampuan untuk mengendalikan perselisihan antara suku dan faksi.
Berakhirnya perang Irak justru membuat negara kaya itu menjadi negara berbahaya, serangan teroris merajalela dan semua kekayaan hilang entah kemana.
Setelah munculnya organisasi ekstrimis ISIS, situasi di Irak menjadi sangat buruk, sampai sekarang, Baghdad masih terpilih sebagai salah satu kota yang paling tidak cocok di dunia untuk tempat tinggal manusia.