Advertorial

Setiap Hari Rela Kumpulkan Sisa-sisa Makanan Hotel, Wanita Ini Ternyata Dianggap Malaikat Penolong Bagi Hampir 500 Orang

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Kisah-kisah tentang kebaikan sesama manusia nampaknya memang menjadi pelajaran abadi bagi setiap orang.
Begitu juga kisah yang satu ini !
Kisah-kisah tentang kebaikan sesama manusia nampaknya memang menjadi pelajaran abadi bagi setiap orang. Begitu juga kisah yang satu ini !

Intisari-Online.com - Kisah-kisah tentang kebaikan sesama manusia nampaknya memang menjadi pelajaran abadi bagi setiap orang.

Begitu juga kisah yang satu ini tentang seorang wanita yang sangat inspiratif yang kehidupannya pernah dimuat di Nova edisi Mei 1988.

Namanya adalah Roesdi Ilyas, ibu dari dua anak yang rela kumpulkan sisa-sisa makanan hotel.

Tak hanya itu, setiap hari, dia mau mengambil minyak goreng bekas dari katering, roti-roti dan buah-buahan dari pasar swalayan, sisa kain dan aneka kancing daritoko-toko.

Baca Juga: Aroma Busuk dari Rumah Kremasi Tercium dan Mengganggu Warga, Saat Diselidiki Terkuak Ada Fakta Mengerikan di Dalamnya

"Hotel-hotel, katering, dan pasar swalayan biasanya menelepon," jelasnya.

Itu terjadi tatkala mereka memiliki kelebihan makanan, minyak goreng, atau pun kalau mereka hendak cuci gudang.

Barang-barang ini pun kemudian diambilnya sendiri.

"Saya mengerjakan semua itu semata-mata demi ibadah.

Baca Juga: Lagi-lagi, Menteri Keuangan Sri Mulyani dapat Pengakuan Internasional, Kali Ini Dia Berhasil Sabet Penghargaan Bergengsi Ini

Lagi pula sekaya-kayanya manusia, pada hari akhir nanti yang ditanyakan pasti, apa yang sudah kamu perbuat selama di dunia. Bukan yang lain," katanya.

Sekitar tahun 78, Ny Roesdi membuka pelayanan bagi orang jompo (home care).

Setahun kemudian ia pun mengadakan penyantunan anak

yatim piatu dan anak dari keluarga tidak mampu non panti.

Baca Juga: Viral Video Petugas KAI Turun dari Lokomotif di Perlintasan Kereta untuk Beli Makan, Begini Klarifikasi Langsung dari PT KAI

"Kami menyediakan makanan bagi para jompo. Tiap siang mereka datang mengambil jatah masing-masing.

Mereka yang masih sedikit kuat, biasanya masih bisa membantu di dapur.

Membuat kerajinan tangan dari sisa kain. Yang pria berkebun atau membersihkan lantai," ungkap Nyonya Roesdi.

Oleh karena itulah, saat dirinya selesai mengambil sisa-sisa bahan makanan atau apapun itu langsung dibagi-bagi.

Baca Juga: ‘Saya Sekarang Merasa Nyaman dengan Kematian’, Mantan Presiden AS Ini Menceritakan Perjuangannya Melawan Kanker

Roesdi pun membina 197 anak asuh, 123 anak cacat, dan 156 orang jompo di rumahnya.

Kebetulan sekali semua kegiatan Ny Roesdi mendapat dukungan dari suaminya yang seorang wiraswastawan.

"Tanpa itu tidak mungkin saya bisa mengembangkan semua ini.

Apalagi hampir semua kegiatan saya adakan di rumah. Jadi seharian rumah ini sibuk dan tidak pernah rapi," sambung Ny Roesdi yang membiayai sebagian besar kegiatannya dari uang zakat keluarga.

Baca Juga: Punya 3 Suami, Wanita Ini Belum Puas dan Koleksi Pria Lain di Rumahnya, Rupanya Wanita Ini Sembunyikan Fakta Menyedihkan Ini

Terlebih saat bulan puasa, kesibukan di rumah juga semakin meningkat.

Tapi dia dan suaminya justru semakin bahagia.

"Beramal itu tak ada batas waktunya. Bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja," ujarnya sambil tersenyum.

Artikel ini pernah tayang di Tabloid Nova edisi Mei 1988 dengan judul "Ny Roesdi Ilyas: Mengurus 187 Anak Asuh, 123 Penderita Cacat, 156 Orang Jompo"

Artikel Terkait