Advertorial

9 Tahun Lalu, Mbah Maridjan Buktikan Kesetiannya Menjaga Merapi, Kini Sosok Inilah yang Menjadi Penerusnya Sebagai Juru Kunci

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Ade S

Tim Redaksi

Mbah Maridjan pun ditemukan meninggal dalam kondisi bersujud dengan memakai baju batik dan kain sarung, tugasnya kemudian berpindah tangan.
Mbah Maridjan pun ditemukan meninggal dalam kondisi bersujud dengan memakai baju batik dan kain sarung, tugasnya kemudian berpindah tangan.

Intisari-Online.com - Hari ini 9 tahun lalu, tepatnya 26 Oktober 2010, terjadi erupsi Gunung Merapi.

Sebanyak 32 orang menjadi korban meninggal dunia, satu di antaranya sang juru kunci Merapi, Mbah Maridjan.

Saat terjadi erupsi Merapi, Mbah Maridjan memilih menuju masjid di dekat rumahnya dan urung ikut bersama rombongan yang menjemputnya.

Ketika ia berjalan menuju masjid, salah seorang anggota tim SAR meminta semua orang untuk meninggalkan lokasi.

Baca Juga: Sering 'Membangkang', Susi Dipastikan Tak Berkutik Jika Tetap jadi Menteri karena Kini Luhut Diberi 'Kesaktian' Ini oleh Jokowi

"Rekomendasi BPPTK, kita harus kosongkan tempat ini dan segera turun," kata anggota tim SAR kala itu.

Ketika Mbah Maridjan belum sampai ke pintu masjid, sirine bahaya peringatan letusan pun telah berbunyi.

Orang-orang yang masih berada di sana mulai panik.

Baca Juga: Tidak Nafsu Makan dan Demam pada Bayi Ini Dikira Karena Tumbuh Gigi, Rupanya Ia Mengidap Suatu Penyakit Sampai Harus Dioperasi

Ada dua orang perempuan yang justru keluar dari mobil dan berlari kecil menyusul Mbah Maridjan ke arah masjid.

Dua orang lain, yaitu para pendaki, memindahkan motornya dan bergegas ke sebuah rumah di sebelah bawah rumah Mbah Maridjan.

Raungan sirine itu menjadi tanda perpisahan para rombongan dengan Mbah Maridjan.

Mbah Maridjan pun ditemukan meninggal dalam kondisi bersujud dengan memakai baju batik dan kain sarung.

Baca Juga: Menikah dengan Sosok yang Dikenal Secara Online, Pria Ini Terkejut 3 Hari Usia Menikah Mengetahui Istrinya Adalah Seorang Pria Ketahuan Gara-gara Hal Ini

Tugas sebagai juru kunci pun berpindah kepada Asihono atau Asih yang tidak lain adalah putra ketiga Mbah Maridjan.

Mbah asih yang merupakan staf administrasi FMIPA UII Yogyakarta itupun bergelar Mas Lurah Suraksosihono.

Ia dilantik sebagai Pengirit Abdi Dalem Juru Kunci Gunung Merapi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Kagungan Dalem Bangsal Kasatriyan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Senin (4/4/2011).

Baca Juga: Meninggal dan Akan Dikremasi, Jenazah Wanita Ini Kejutkan Suaminya yang Mengusap Matanya untuk Terakhir Kali, Tiba-Tiba Hal Ini Terjadi

Mbah Asih memang tak setenar ayahnya yang dipercaya menjadi bintang iklan suatu produk atau disebut-sebut ketika Merapi erupsi.

Saat insiden yang terjadi pada Jumat (11/5/2018) pun, sosoknya tak terlalu disorot media.

Diketahui, ketika Merapi erupsi, Mbah Asih dan warga sedang membersihkan makam untuk acara ruwahan.

Ia dan yang lainnya langsung pergi. Namun, Mbah Asih menghentikan langkahnya saat orang lain berhamburan lari menyelamatkan diri.

Baca Juga: Ingat, Jangan Pernah Coba Panaskan Ulang 6 Jenis Makanan Umum Masyarakat Indonesia Ini, Ini Alasannya!

Mbah Asih lebih memilih berhenti lalu berdoa agar seluruh warga diberikan keselamatan.

Menurutnya, erupsi yang terjadi mrip dengan insiden pada tahun 1997. Hanya saja, kala itu erupsinya lebih besar.

Baca Juga: Nelayan Ini Mendadak Kaya Setelah Temukan 'Kotoran Termahal di Dunia' Seharga Rp4,5 Milliar, Mengapa Harganya Semahal Itu?

Sumber: 9 Tahun Erupsi Merapi, Mengenang Mbah Maridjan Sang Juru Kunci... dan Inilah Sosok Juru Kunci Gunung Merapi Pengganti Mbah Maridjan, Ada di Mana saat Terjadi Erupsi?

Artikel Terkait