Advertorial
Intisari-online.com - Seorang pria berakhir dalam kondisi menyedihkan setelah mengidap penyakit tak lazim dan mengerikan.
Melansir Daily Mirror pada Rabu (16/10/19), skrotum atau bola pada organ intim seorang pria membengkak sebesar bola sepak dan membusuk.
Hal itu membuatnya menggantung hingga di bawah lututnya, dan menyebabkan para dokter yang merawatnya tertegun.
Pasen berusia 43 tahun asalPanama itu menderita gangren Faournier, penyakit pemakan daging langka yang mengancam jiwa.
Karena kondisinya ini dia tidak bisa berjalan karena alat kelaminnya sangat berat, bahkan beratnya mencapai 3 kg begitu mereka melorot ke bawah.
Dokter percaya pria ini memiliki penyakit parasit yang disebabkan oleh infeksi caciang gelang yang memakan darah.
Pasien belum pernah pergi ke dokter sejak kecil sekitar 30 tahun lalu, dia terus menggunakan alat bantu berjalan hingga kondisinya kini memburuk.
Dokter terpana selama pemeriksaan ia tiba di rumah sakit dengan penyakit lain seperti demam dan detak jantung tidak teratur.
Kini sebagian skrotumnya diangkat karena ia harus menjalani operasi darurat dan operasi lanjutan untuk sejumlah masalah.
Insiden ini masuk dalam jurnal medis Urology Case Resports.
Laporan itu mengatakan, "pada pemeriksaan, ada edema skrotum besar dengan perpindahan melewati tingkat lututnya."
"Kulit skrotum menebal dan ada dua luka terbuka dengan cairan berbau busuk yang terletak di bagian bawah hemi-skrotum kiri," kata laporan itu.
Kekhawatiran lain, pria itu mungkin terkena sepsis atau keracunan darah yang mengancam nyawa.
CT scan di perut dan panggulnya menunjukkan hernia masif di selangkangannya yang mengandung usus dan jaringan yang tidak meradan dan menempel di usus ke dinding perut posterior.
Dia juga memiliki abses besar di bawah kulitnya dengan gas berukuran hingga 12,8 cm.
Cairan menggenang di bagian bawah skrotumnya, dan salah satu ginjalnya juga membengkak parah karena penumpukan urin dan saluran yang mungkin melewati ginjal.
Untuk menyelamatkan nyawanya dokter melakukan operasi, namun mereka kesulitan karena kondisi tersebut.
Selama operasi dokter menemukan, nekrosis cair di mana sel-sel mati dan jaringan diubah menjadi massa kental cair.
Pria itu menjalani operasi kedua pada hari berikutnya, untuk mengangka jaringan yang rusak.