Advertorial

Ditemukan di Kuburan, Harta Karun Emas Spektakuler Afrika Kuno Terungkap, Termasuk 12.000 Manik-manik Emas

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Setelah terkubur selama berabad-abad, emas kuno ini sekarang dipamerkan di menara seperti benteng yang mengesankan.
Setelah terkubur selama berabad-abad, emas kuno ini sekarang dipamerkan di menara seperti benteng yang mengesankan.

Intisari-Online.com - Ditambang, dilebur, dipahat, dan dihias, harta karun ini menampilkan kekayaan dan prestise tersendiri.

Setelah terkubur selama berabad-abad, emas kuno ini sekarang dipamerkan di menara seperti benteng yang mengesankan.

Hal itu dilakukan untuk melindunginya setelah koleksi emas arkeologis lain yang berharga, koleksi Thulamela (1400 hingga 1700 M) dicuri dari Stevenson-Hamilton Knowledge Resource Center & Museum di Taman Nasional Kruger, Afrika, pada 2016.

Baca Juga: Polisi Terkejut saat Mengantar Jenazah Pengemis, Temukan Berkarung-karung Uang Koin dan Harta Sebanyak Ini

Pemukiman Zaman Besi: Mapungubwe

Mapungubwe adalah tempat di mana masyarakat Zaman Besi, komunitas Zhizo/ Leokwe, pertama kali bermukim pada 900-1000 M.

Penemuan artefak emas di Bukit Mapungubwe pada tahun 1932 menjadi katalis untuk penelitian akademis awal tahun 1933 setelah Universitas Pretoria mendapatkan hak-hak penelitian dari pemerintah.

Penggalian skala besar dilakukan antara tahun 1933 dan 1940, sampai penelitian terganggu oleh pecahnya Perang Dunia II.

Baca Juga: Petani Terkejut Temukan Ular Piton dengan Perut Membesar Terkulai Lemas, 1 Jam Kemudian Benda Ini Keluar Dari Perutnya

Penggalian berselang terjadi pada 1950-an, yang kemudian dilanjutkan dengan penggalian stratigrafi menyeluruh sepanjang 1960-an hingga akhir 1990-an.

Kuburan Mapungubwe

Koleksi emas Mapungubwe dianggap sebagai barang penguburan yang terkait dengan tiga kuburan kerajaan.

Baca Juga: Sebelum Kanker Membunuhnya, Wanita Ini Tulis Obituarinya Sendiri, Isinya Mengharukan!

Kuburan pertama di Bukit Mapungubwe, yang dikenal sebagai pemakaman emas asli (M1, A620), ditemukan pada akhir Desember 1932.

Makam itu juga berisi beberapa patung-patung hewan emas, termasuk badak emas, sapi emas dan kucing emas (mungkin macan tutul).

Kuburan emas kedua digali di Bukit Mapungubwe awal September 1934.

Baca Juga: Pelihara Singa di Kamarnya Sendiri, Pria Ini Habiskan Biaya Sebesar 15 Kali UMR Jakarta Hanya untuk Makannya Saja

Kuburan emas ketiga dari Mapungubwe Hill adalah yang terkaya dari semua pemakaman emas.

Kuburan ini menghasilkan tiga kilogram perhiasan emas dalam bentuk gelang, kalung, gelang kaki, manik-manik dan bentuk emas ornamen lainnya.

Lebih dari 100 gelang gelung emas, 12.000 manik-manik emas, serta kertas emas dekoratif merupakan bagian dari barang-barang kuburan.

Emas tidak hanya logam mulia tetapi juga media pertukaran dan seni, serta simbol kekuatan dan status.

Baca Juga: Denda Rp30 Miliar Plus Penjara 3 Tahun Menanti Bagi Pedagang yang Menjual Bensin Eceran

Kekuatan emas berasal dari gagasan tentang kesucian dan dari konsekuensi ekonomi dan politik dari penanaman dan sedimentasi teknologi metalurgi dalam struktur sosial elit di Mapungubwe.

Karena itu, emas lebih dari sekadar hiasan atau cerminan teknologi logam; makna dan metafora yang terkait menunjukkan bahwa itu diisi dengan kekuatan spiritual nenek moyang, dan dengan kontrol sosial dan ritual metalurgi asli.

Munculnya metalurgi di Afrika selatan dikaitkan dengan para petani awal di milenium pertama.

Baca Juga: Pergi ke Toilet, Pria Ini Terkejut Mendapati 'Organ Vitalnya' Hilang Saat Hendak Buang Air, Begini Reaksinya Kemudian

Artikel Terkait