Advertorial
Intisari-online.com - Sudah banyak orang-orang Korut yang ingin bebas dan melarikan diri dari cengkeraman Kim Jong-Un.
Beberapa di antaranya berhasil melarikan diri, namun ada pula yang berhasil melarikan diri namun menyesal setelahnya.
Hal itulah yang dirasakan oleh Mira dan Jiyun, pembelot Korea Utara yang berhasil meloloskan diri dari Korea Utara.
Sayangnya, keinginan mereka untuk benar-benar bebas tampaknya tidak pernah terjadi.
Ibarat kata lolos dari mulut harimau, masuk ke mulut buaya. Begitulah yang dialaminya.
Setelah berhasil melewati Korea Utara dan sampai perbatasan China bersama orang yang membantunya melarikan diri.
Keduanya justru diselundupkan, ke dalam sebuah jaringan perdagangan manusia.
Singkatnya, Mira selama lima tahun terakhir dan Jiyun selama delapan tahun terakhir dikurung di sebuah apartmen.
Baca Juga: Sebelum Kanker Membunuhnya, Wanita Ini Tulis Obituarinya Sendiri, Isinya Mengharukan!
Dia dipekerjakan sebagai gadis yang melayani VCS (Video Call S3x) dan sering melayani tamunya di depan kamera.
Meninggalkan Korea Utara adalah perbuatan ilegal, namun meninggalkan negara itu berarti harus siap mempertaruhkan hidupnya.
Ada tempat perlindungan yang aman di Korea Selatan tetapi area antara Korea Utara dan Korea Selatan penuh dengan penjagaan militer yang ketat dan dipenuhi dengan ranjau, hampir mustahil untuk menyeberang secara langsung.
Sama dengan Jiyun dan Mira, banyak etnis Korea lain yang berakhir dalam kondisi sama.
Mereka dijebak untuk melarikan diri, namun pada akhirnya dibawa ke Yanji, di jantung wilayah Yanbian, Tiongkok yang menjadi tempat persembunyian warga Korea Utara.
Sebagian dijual sebagai istri sebagian lagi dibawa ke pedasaan, dipaksa menjadi wanita malam, dan sebagian dibawa ke industri visual untuk melayani VCS.
Sampai di apartemen, Mira diberi tahu pekerjaan barunya, dia dibawa ke sebuah kamar untuk menonton dan berlatih.
"Saya tidak mempercayainya, itu sangat memalukan sebagai perempuan, melepaskan pakaian di depan orang. Saya menangis, dan saya rindu rumah," katanya.
Situs ini dibuat untuk melayani VCS, dan pelanggan dipaksa membayar setiap menit.
Berbeda dengan Mira yang ingin kembali ke Korut, Jiyun justru bekerja keras dan berpikir bahwa dia akan dibayar oleh orang yang mempekerjakannya.