Intisari-Online.com - Diet ketogenik ternyata bisa digunakan untuk terapi epilepsi.
Dari sini bisa disimpulkan bahwa energi buat otak tak melulu dari glukosa saja. Tapi juga dari keton.
Bahkan, keton yang dihasilkan ketika tubuh mengubah lemak jadi energi, dapat menyediakan energi lebih banyak dan lebih lama dibandingkan glukosa.
Bisa sampai berminggu-minggu, berbulan-bulan, hingga bertahun-tahun.
Baca Juga: Suka Masak Mie Instan? Begini Cara Memasak Mie Instan Agar Kandungan MSG yang Merusak Otak Hilang
Zat istimewa ini juga bisa menyediakan energi untuk otak hingga 60% dari kebutuhan.
Pertanyaannya, bagus mana antara glukosa dan keton?
Melansir dari ketogenic.com, keton mungkin jadi energi yang disukai oleh otak.
Selain lebih banyak menyediakan energi untuk otak, penggunaan keton pun lebih efisien dibandingkan glukosa. Keton pun dicerna lebih cepat oleh tubuh dibandingkan glukosa.
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR