Advertorial

Viral Ibu Histeris Tahu Anaknya Tewas Kesetrum: Catat, Ini Pertolongan Pertama pada Orang yang Kesetrum

Mentari DP

Editor

Kapolres Indramayu AKBP M Yoris Maulana Marzuki membenarkan Arfan meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik alias kesetrum.
Kapolres Indramayu AKBP M Yoris Maulana Marzuki membenarkan Arfan meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik alias kesetrum.

Intisari-Online.com – Rabu (9/10/2019), akun Instagram @makassar_info menggungah video dan foto mengenai seorang bayi berusia 10 bulan yang meninggal dunia.

Bayi bernama Arfan tersebut meninggal dunia karena tersengat aliran listrik.

Dalam video berdurasi 39 detik itu, terlihat ibu Arfan menangis histeris sambil menggendong bayinya.

Namun menurut dokter, ketika bayi Arfan dibawa ke Puskemas Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, bayi tersebut sudah tewas.

Baca Juga: Ingin Kembangkan Pariwisata, Pemerintah Arab Saudi Ubah Aturan, Salah Satunya Izinkan Pasangan Tak Menikah Menginap Sekamar

Awalnya orang menyebut bayi Arfan meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik darichargerponsel orangtuanya yang berada di pinggir kasur.

Dilansir dari grid.id, Kapolres Indramayu AKBP M Yoris Maulana Marzuki membenarkan Arfan meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik.

Tapi bukan darichargerponsel, melainkan kabel pembuat roti yang terkelupas.

Kasus kesetrum atau terkena sengatan listrik merupakan salah satu kecelakaan yang sering dijumpai di antara kita.

Tapi jangan menyepelekan masalah ini.

Sebab sekitar 1.000 kematian akibat sengatan listrik terjadi setiap tahunnya, di mana luka akibat sengatan listrik menyebabkan angka kematian sebesar 3-5% atau 3-5 kematian dari setiap 100 kejadian.

Kasus ini bisa terjadi di mana saja dan mengenai siapa saja. Pada anak-anak dan juga orang dewasa di lingkungan yang mungkin kita anggap aman sekalipun.

Baca Juga: Sering Pamer Kemesraan, Wijin Ungkap Belum Mau Nikahi Gisel, Ahli: Pasangan yang Pamer di Media Sosial Belum Tentu Bahagia

Beberapa penyebab paling umum dari sengatan listrik adalah:

- Kontak dengan alat-alat listrik atau kabel yang tidak terlapisi oleh konduktor.

- Sambaran listrik dari kabel listrik tegangan tinggi.

- Sambaran petir.

- Kontak dengan mesin atau alat-alat dalam lingkungan kerja.

- Pada anak-anak sering disebabkan karena anak mencolek atau menyentuh sumber listrik dengan bahan logam lainnya.

Mengapa sengatan listrik berbahaya?

Dibandingkan dengan luka bakar lainnya, sengatan listrik lebih berbahaya karena luka yang terlihat di permukaan sering kali tidak menggambarkan kondisi sebenarnya dari korban.

Tubuh manusia merupakan penghantar listrik baik, yang berarti bahwa apabila manusia tersengat listrik, maka listrik bisa dihantarkan ke seluruh tubuh sehingga kerusakan yang terjadi bisa sangat luas.

Sering kali kerusakan terbesar terjadi pada jaringan saraf, pembuluh darah, dan otot.

Hal ini disebabkan oleh resistensi organ tersebut yang lebih rendah sesuai dengan hukum Ohm.

Baca Juga: Kemarin Raditya Dika, Kini Ashanty, Mengapa Pasien Autoimun Semakin Banyak? Ini Jawaban Dokter

Ini yang harus Anda lakukan saat menghadapi situasi di mana seseorang tersengat listrik.

- Matikan sumber arus listrik atau cabut kabel yang menyebabkan sengatan, jika aman.

- Jika arus listrik tidak bisa dihentikan, dorong korban dengan alat yang tidak menghantarkan listrik, misalnya sapu, kursi, atau tongkat kayu.

Gunakan alas kaki atau berdirilah di atas bahan yang tidak menghantarkan listrik seperti matras karet atau tumpukan koran.

- Hubungi klinik kesehatan terdekat.

- Setelah pasien aman, cek pernapasan dan denyut jantung pasien. Jika ditemukan henti napas atau jantung, lakukan pertolongan pertama sesuai kemampuan.

- Tetap bersama pasien sampai bantuan kesehatan tiba. Yang tak boleh dilakukan Anda mungkin saja bermaksud baik dan ingin membantu.

Namun perhatikan juga hal-hal berikut ini supaya upaya pertolongan tidak akan malah berakibat fatal bukan saja bagi korban, tapi juga bagi Anda yang menolongnya.

- Hindari posisi terlalu dekat dengan korban jika tersengat oleh kabel listrik tegangan tinggi.

- Jangan menarik atau mendorong korban dengan tangan kosong, handuk basah, atau bahan logam jika korban masih berkontak dengan arus listrik.

- Jangan memindahkan korban setelah arus dimatikan, kecuali ada risiko kebakaran atau ledakan.

Sengatan listrik dapat menimbulkan komplikasi berupa kerusakan saraf atau patah tulang, sehingga mengubah posisi korban dapat memperparah komplikasi yang ada.( Wisnubrata)

Baca Juga: Ashanty Didiagnosis Derita Penyakit Autoimun: Ketika Antibodi Tubuh yang Seharusnya Melindungi Malah Menyerang Dirinya Sendiri

Artikel Terkait