Foto di atas adalah isi peringatan dari Alamo Drafthouse, jaringan bioskop San Antonio di Texas, Amerika Serikat.
"Joker tidak diperuntukkan bagi anak-anak dan merupakan film dengan rating R untuk alasan yang baik. Banyak bahasa yang sangat, sangat kasar, kekerasan brutal, dan secara keseluruhan memberikan dampak yang buruk,” tulisnya sebelum unggahan tersebut kemudian dihapus.
Peringatan itu juga diikuti keterangan bahwa dalam film Joker tidak ada Batman.
Peringatan tersebut senada dengan pandangan Psikolog Anak dari Lembaga Psikologi Annava Solo, jawa Tengah, Maya Savitri mengatakan, film Joker tak layak untuk anak-anak.
“Tidak layak, banyak adegan kekerasannya,” ujar Maya, saat dihubungi secara terpisah, Jumat siang.
Apa efeknya jika anak-anak menyaksikan film ini?
Menurut dia, anak-anak memiliki kecenderungan meniru apa yang ditontonnya.
“Di Joker itu adegan kekerasan, ketakutan, dan sebagainya, yang memang tidak layak untuk ditonton anak-anak. Anak-anak akan meniru, merasa ketakutan, cemas, deg-degan, karena adrenalinenya terpicu,” ujar Maya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR