Baca Juga: Tanpa Disadari Bisa Sebabkan Gangguan Mental, Yuk Terapkan Trik Ini Dalam Bermedia Sosial
Nah, dorongan untuk kekacauan dan irasionalitas ini sudah mengakar dalam diri manusia.
Pesta Dionysian dari Yunani Kuno dengan tarian dan pesta pora yang mabuk dapat dipahami sebagai inversi alami dari, dan melepaskan dari, kebiasaan "Apolonia" dan pengekangan yang diberlakukan oleh masyarakat dan dicontohkan, tentu saja, oleh Batman.
Dalam Birth of Tragedy (1872), Nietzsche mengakui dorongan Dionysian ini sebagai kekuatan utama dan universal:
"Baik melalui pengaruh minuman narkotika, yang dibicarakan oleh semua lelaki dan bangsa primitif, atau melalui kedatangan musim semi yang kuat, yang menggerakkan seluruh alam dengan penuh kegembiraan, bahwa kegembiraan Dionysian muncul.
Baca Juga: Bukan Cuma Bikin Gemuk, Makanan Berlemak Juga Bisa Sebabkan Gangguan Mental
Ketika kekuatannya meningkat, subyektif memudar menjadi lengkap pelupaan diri Pada Abad Pertengahan Jerman di bawah kekuatan yang sama Dionysus gerombolan terus tumbuh dari satu tempat ke tempat, bernyanyi dan menari.”
Joker adalah perwujudan ekstrim dari apa yang kita akan atau bisa menjadi tanpa pengaruh budaya dan masyarakat yang beradab.
Saat ini, hasrat terpendam dari manusia untuk gangguan dilampiaskan dengan cara lain, termasuk rave berbahan bakar narkoba, seks sadomasokistik, dan karakter fiksi seperti Joker, yang, bukannya menghasut kekacauan, karena beberapa orang takut, namun bertindak lebih sebagai jalan keluar dan katarsis untuk impuls gelap kita sendiri.
Ketika Joker berkata, "Apa pun yang tidak membunuhmu membuatmu asing," dia mengangguk kepada Nietzsche, yang menulis, di Twilight of Idols (1889), "Apa pun yang tidak membunuhku membuatku lebih kuat."
Baca Juga: Narsis, Gangguan Mental yang Selalu Memutar Kisah Untuk Membuat Diri Mereka Terlihat Sebagai Korban
Joker adalah personifikasi dari Nietzsche's Superman atau "Hyperhuman" (Übermensch), yang menghindari moralitas budak dan bahkan menguasai moralitas demi kekuasaan yang tak terkendali.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR