Advertorial

Berusia Lebih dari 3.000 Tahun, Ini Bukti Bahwa Bayi Prasejarah Juga Minum Susu Pakai Botol!

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Seiring perubahan pola hidup manusia dari pemburu pengumpul menjadi masyarakat pertanian, mereka memiliki akses mudah untuk mengumpulkan bahan makanan
Seiring perubahan pola hidup manusia dari pemburu pengumpul menjadi masyarakat pertanian, mereka memiliki akses mudah untuk mengumpulkan bahan makanan

Intisari-Online.com - Tahukah Anda bahwa bayi- bayi pada zaman prasejarah ternyata juga telah menggunakan botol untuk minum susu sapi?

Ya, botol-botol kuno ditemukan di kuburan bayi berusia lebih dari 3000 tahun di Bavaria, Jerman.

Diketahui ada tiga botol yang ditemukan di kuburan tersebut.

Dua di antaranya berasal dari Zaman Besi awal, sekitar 800 hingga 450 SM.

Baca Juga: 20 Tahun Tinggal di Hutan, Orang-orang Terkejut Saat Tahu Pria Ini Punya Barang-barang Modern, Padahal Tidak Bekerja

Sisanya berasal dari Zaman Perunggu akhir, sekitar 1.200 hingga 800 SM.

Ketiganya tergeletak di sebelah kerangka anak-anak berusia antara nol sampai enam tahun.

Botol-botol yang terbuat dari tanah liat tersebut berbentuk binatang.

Botolnya juga cukup kecil, sekitar 10 cm sehingga mudah untuk dipegang bayi.

Baca Juga: Berhasil Tangkap Ikan Tuna 'Monster' Senilai Hampir Rp46 Miliar, Para Pria Ini Malah Kembalikan Lagi ke Laut, Ternyata Ini Alasannya!

Terdapat pula corong kecil yang memudahkan sang bayi untuk minum dari botol.

Peneliti utama Dr Julie Dunne dari University of Bristol menyebutkan jika ia menemukan residu susu hewan ruminansia seperti sapi atau domba pada botol tersebut.

Sedangkan botol lainnya ditemukan jejak susu non ruminansia, mungkin berasal dari susu babi atau manusia.

Temuan ini menjadikan botol tersebut sebagai bukti pertama yang menunjukkan bayi prasejarah telah meminum susu hewan untuk tambahan ASI atau untuk membantu bayi seusai disapih.

Baca Juga: Berusia 5 tahun, Bocah Pengidap Autisme Ini Dijuluki 'Predator Seks' oleh Pihak Sekolah Karena Hal Ini

Selain itu, temuan tersebut juga sekaligus dapat menjelaskan mengapa ada ledakan populasi selama periode Neolitikum.

Seiring dengan perubahan pola hidup manusia dari pemburu pengumpul menjadi masyarakat pertanian, mereka memiliki akses mudah untuk mengumpulkan bahan makanan untuk memberi makan bayi.

"Setidaknya ada jeda waktu sekitar 5 tahun untuk memiliki bayi saat manusia masih menjalani pola hidup berburu pengumpul.

Namun semenjak transisi ke pola hidup bertani, jarak kelahiran makin pendek, sekitar 2 tahun. Sebab manusia lebih mudah untuk mendapatkan makanan," jelas Dunne.

Baca Juga: Temukan 17 Kantong Plastik Besar yang Mencurigakan, Warga Terkejut Ketika Dibuka Isinya Hal Mengerikan Ini

Jarak kelahiran yang makin pendek inilah yang menghasilkan pertumbuhan populasi yang signifikan.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature tersebut akhirnya dapat memberikan wawasan penting mengenai asupan makanan manusia prasejarah.

"Membesarkan bayi di zaman prasejarah bukanlah tugas yang mudah.

Kami tertarik untuk meneliti praktek budaya pengasuhan yang memiliki implikasi bagi kelangsungan hidup bayi," tutur Dr Katharina Rebay-Salisbury, peneliti dari Austrian Academy of Siences.

Sementara soal mengapa botol-botol itu ditinggalkan di kuburan, peneliti memprediksi orang tua ingin anak-anak mereka membawanya hingga ke alam baka.

Baca Juga: Jadi Korban Karhutla, Mahathir Minta Indonesia Diberi Sanksi dan Ucapkan Sindiran: Anda Bisa Menyalahkan Indonesia, Tapi Mereka akan Terus Membakar Hutan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bayi Prasejarah Juga Minum Susu Pakai Botol, Ini Buktinya"

Artikel Terkait