Advertorial

Berusia 2.000 Tahun, Buaya Ini Dijadikan Mumi oleh Sekta Sobek yang Memanjakan Buaya dengan Susu Campur Madu

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Buaya ini adalah salah satu dari sekitar 2.500 mumi hewan yang kemudian disimpan di Musée des Confluences di Lyon, Prancis.
Buaya ini adalah salah satu dari sekitar 2.500 mumi hewan yang kemudian disimpan di Musée des Confluences di Lyon, Prancis.

Intisari-Online.com - Pemindaian buaya berusia 2.000 tahun menunjukkan bahwa reptil itu diburu untuk tujuan khusus.

Pada masyarakat kuno, hewan dianggap sebagai saluran spiritual penting yang berkomunikasi antara manusia dan dewa.

Lebih jauh, hewan tertentu cenderung dkaitkan dengan dewa-dewa tertentu.

Sekarang, sebuah makalah baru yang diterbitkan dalam Journal of Archaeological Sciences oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Stéphanie M. Porcier dari Université Paul-Valéry Montpellier III Prancis menunjukkan bahwa buaya secara aktif diburu untuk dijadikan mumi di Mesir kuno.

Baca Juga: 20 Tahun Tinggal di Hutan, Orang-orang Terkejut Saat Tahu Pria Ini Punya Barang-barang Modern, Padahal Tidak Bekerja

Dipukuli Hingga Mati

Dr. Porcier dan para penelitinya mengungkap bahwa penyebab kematian buaya temuannya yakni karena dipukul dengan tongkat kayu tebal.

Penelitian ini juga mengatakan bahwa pemburu segera memulai proses mumifikasi setelah buaya itu mati.

Baca Juga: Temukan 17 Kantong Plastik Besar yang Mencurigakan, Warga Terkejut Ketika Dibuka Isinya Hal Mengerikan Ini

Yakni dengan cara menutupi luka di tengkorak dan mengobatinya dengan minyak sebelum dibungkus dengan lembaran linen.

Buaya ini adalah salah satu dari sekitar 2.500 mumi hewan yang kemudian disimpan di Musée des Confluences di Lyon, Prancis.

Analisis terbaru membuktikan bahwa buaya tersebut berusia sekitar 3-4 tahun dengan panjang 1,7 meter.

Bahkan dapat juga dideteksi bahwa di dalam perut buaya itu ada telur, ikan, hewan pengerat, dan serangga besar yang telah ia makan.

Baca Juga: Berusia 5 tahun, Bocah Pengidap Autisme Ini Dijuluki 'Predator Seks' oleh Pihak Sekolah Karena Hal Ini

Pernah Ada yang Makan Sapi

Sementara ilmuwan meyakini mumi-mumi buaya mungkin berkaitan dengan praktik pengadaan hewan pemasok mumi, sebelumnya juga pernah diketahui hal serupa.

Pada 2016 telah ditemukan mumi buaya sepanjang 3 meter yang di dalamnya diketahui berisi puluhan buaya bayi.

Baca Juga: Jadi Korban Karhutla, Mahathir Minta Indonesia Diberi Sanksi dan Ucapkan Sindiran: Anda Bisa Menyalahkan Indonesia, Tapi Mereka akan Terus Membakar Hutan

Dari pindaian para peneliti juga diketahui bahwa buaya terakhir kali makan adalah menyantap sapi.

Hal itu karena ditemukan tulang-tulang sapi dalam perutnya.

Di Mesir kuno, sungai Nil dipercayai dihuni oleh dewa Sobek yang digambarkan sebagai dewa dengan kepala buaya dan tubuh manusia.

Baca Juga: Ingat Ya, Jangan Pernah Pakai Tisu Wajah untuk Bersihkan Area Intim, saat Ini Boleh Aman, Tapi Efek Jangka Panjangnya Mengerikan

Sekte Sobek pertama kali muncul selama Kerajaan Lama Mesir dan kuil khas yang didedikasikan untuk Sobek di Crocodilopolis berisi bentangan pantai berpasir, danau, dan buaya Nil hidup yang disebut Petsuchos (putra Sobek).

Petsuchos adalah manifestasi duniawi dari Sobek dan disembah dengan batu permata dan emas yang berharga.

Ia bahkan diberi makan daging, biji-bijian, anggur, dan susu terbaik yang dicampur dengan madu.

Baca Juga: Kisah Jennifer Pan, 'Anak Emas' yang Habisi Nyawa Orangtuanya Secara Sadis Karena Muak Selalu Dituntut untuk Berprestasi

Artikel Terkait