Advertorial
Intisari-Online.com -Sosok YouTuber Atta Halilintar kembali menjadi sorotan. Namun kali ini bukan karena konten yang dibuatnya, melainkan karena perseteruannya dengan DJ Bebby Fey.
Hal ini dipicu olah pengakuan Bebby Fey yang menyebutkan adanya seorang YouTuber yang melecehkannya.
Belakangan, Bebby Fey mengungkapkan bahwa YouTuber yang dimaksud adalah Atta Halilintar.
"Dari pihak kami, khususnya dari pihak korban itu diiming-imingi. Akan dijanji-janjikan, yang sifatnya dalam hal ini, akan dibelikan tas, akan diajak ke Singapura, terus ngajak vlog bareng. Tapi kenyataannya sampai sekarang tiba-tiba setelah menikmati, tahu-tahunya ia hilang begitu saja," ujar Yanuar Bagus, seperti dikutip INTISARI dari youtube cumi-cumi, Kamis (26/9/2019).
Baca Juga: Ria Ricis Pamit dari YouTube, Ini Alasan Banyak YouTuber Butuh Istirahat dari YouTube
Menanggapi hal tersebut, Atta Halilintar mulai membuka suara melalui akun Instagram miliknya.
"Udah mbak pansosnya? Udah ngarang-ngarangnya? Udah siap keluarin single? Udah puas dapat endorse banyak? Udah roadshow TV-nya?" tulis Atta Halilintar,melalui akun Instagram miliknya @attahalilintar, Kamis (26/09/2019).
Terkait "pansos" yang diutarakan oleh Atta, belakangan ini istilah tersebut cukup sering dikaitkan dengan mereka yang ingin menaikkan status sosialnya (kerap juga disebutsocial climber).
Sekilas terlihat wajar, namun, bisa jadi mereka justru berpura-pura menjadi teman kita hanya demi meningkatkan status sosialnya. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Baca Juga: Syahrini Jualan Peyek Cetar Malah Dikomplain Youtuber, Ternyata Ini Bahayanya Buat Kesehatan
“Ternyata dia enggak tinggal di rumah besar itu! Sering check in di tempat-tempat keren, traveling, tapi kenyataannya enggak! Kenapa sih mesti berbohong?” gerutu teman saya melaporkan kelakuan temannya.
Mendengar ceritanya, saya memahami kekesalannya. Bagaimanapun juga, dibohongi teman sendiri pasti sakit rasanya.
Di situ juga saya menyadari kenyataan, social climber itu memang benar nyata.
“Ternyata dia enggak tinggal di rumah besar itu! Sering check in di tempat-tempat keren, traveling, tapi kenyataannya enggak! Kenapa sih mesti berbohong?” gerutu teman saya melaporkan kelakuan temannya.
Mendengar ceritanya, saya memahami kekesalannya. Bagaimanapun juga, dibohongi teman sendiri pasti sakit rasanya.
Di situ juga saya menyadari kenyataan, social climber itu memang benar nyata.
Yang memprihatinkan adalah, si social climber tidak peduli sekalipun itu menyakiti orang terdekat sekalipun.
Salah satunya teman atau sahabat sendiri.
Si social climber akan memilih teman-teman yang dianggapnya dapat mengangkat status sosialnya.
Tidak semua social climber memiliki pola yang sama ketika melaksanakan niatnya.
Menurut Psychologytoday.com, social climber setidaknya punya 8 ciri yang mesti kita waspadai.
Semoga bisa menyelamatkan kita dari “sakit hati” jika bertemu dengan teman yang ternyata social climber!
1. Dia sangat peduli dengan status sosial
Ia hanya ingin berteman dengan orang yang dapat menguntungkan status sosialnya sehingga akan memilih teman berdasarkan “pengetahuan” atau “apa yang dimiliki” orang itu.
2. Dia suka memamerkan temannya yang lain
Ia tidak bisa menahan dirinya untuk menceritakan orang-orang kaya, orang pintar, orang berpengaruh yang dikenalnya.
Bahkan jika kita mengaku memiliki kenalan tertentu, ia tidak segan mengaku dirinya juga mengenal kenalan kita itu.
Baca Juga: Pendapatan 10 Youtuber Populer Indonesia, Ada yang Capai Rp50 Miliar Lebih
3. Kepeduliannya terhadap penampilan sangat berlebihan
Ia akan melakukan apa saja supaya terlihat spektakuler.
Misalnya mengaku memiliki barang mewah, mengaku tinggal di perumahan mewah, mengaku menyukai barang-barang desainer, dll.
4. Dia tak segan membajak teman kita
Jika kita mengenalkannya pada lingkaran pertemanan kita, ia tidak segan untuk ‘merebut’ teman kita.
Bahkan jika teman kita yang lain lebih menguntungkan baginya, ia akan meninggalkan kita.
5. Dia selalu memanfaatkan
Mereka berusaha untuk mengambil keuntungan/manfaat dari kita dengan cara-cara yang kita anggap biasa saja.
Namun ternyata ada maksud tersembunyi, ada udang di balik batu.
Baca Juga: Kisah Nurhadi, Capres Fiktif yang Mendadak Viral hingga Ditawari jadi Youtuber
6. Dia kurang berempati
Pertemanan/hubungan yang dibangunnya dengan orang lain tidak masuk dalam level intim.
Sebab ia cenderung tidak peduli dengan keadaan orang lain, yang penting dirinya diuntungkan.
7. Dia tidak bisa dipercaya
Ia tidak akan merasa bersalah untuk membatalkan janji dengan kita, jika ia merasa ada hal yang lebih penting dan menguntungkan selain janji itu.
8. Dia mengontrol
Ia merasa memiliki hak untuk mengeluarkan atau memasukkan orang lain dalam sebuah kelompok pertemanan.
Jika ia tidak suka, ia bisa saja menjelek-jelekkan anggota grup pada anggota lainnya.
Adakah orang seperti ini di sekitar Anda?
Berhati-hatilah, mereka tidak layak mendapat kepercayaan kita!
(Moh Habib Asyhad)