Intisari-online.com - Baru-baru ini jagat maya dihebohkan dengan diretasnya situs Kementerian Dalam Negeri (Kemengdagri).
Pada saat situs tersebut diretas terlampir gambar pemakaman dengan batu nisan yang bertuliskan KPK 2002-2019.
Juga dengan pesan yang bertuliskan, "Kau itu pemimpin, yang gaji kau itu kami, seharusnya kau menuruti keinginan kami, bukan keinginan mereka yang berdasi!!!
"Suara rakyat kau batasi, semua kau anggap makar dan diskirminaliasai, kau hanyalah boneka yang diikat tali, tak lebih dari sebuah komedi."
Tak lantas orang yang melakukan tindakan ini adalah Hacker, dan ternyata beginilah cara Hacker melancarkan aksinya.
Setiap komputer yang tersambung ke Internet memiliki identitas tersendiri yang unik. Identitas itu berupa IP address.
Pada pemakai Internet biasa (dial up), biasanya merupakan IP address dinamis. Maksudnya berubah-ubah setiap kali terhubung ke Internet.
IP address komputer lokal yang tidak terhubung ke Internet adalah 127.0.0.1.
Sedangkan apabila terhubung ke Internet akan mendapatkan lagi satu IP address, misalnya 203.125.33.90 (atau lainnya tergantung ISP kita).
IP address ini terlihat oleh pihak lain di luar, sehingga dapat menjadi objek serangan.
Apabila komputer kita merupakan bagian dari LAN (local area network), dan koneksi ke Internet secara bersama-sama melalui satu komputer (disebut proxy server), maka IP address komputer kita ditetapkan secara lokal oleh administrator, biasanya IP address lokal ini formatnya 192.168.x.x atau sejenisnya.
IP address ini tidak terlihat oleh pihak luar, sehingga komputer kita terlindung oleh proxy server tadi.
Source | : | Intisari |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR