Advertorial

Kenyang jadi Juru Parkir, Loper Koran, dan Kuli Bangunan, Arton Kini Jadi Pengusaha Sukses yang 'Disayangi' Warga Miskin

Ade S

Penulis

Arton yang kini dikenal sebagai pengusaha sukses sekaligus dermawan bagi warga miskin ini pernah kerja serabutan demi menyambung hidup.
Arton yang kini dikenal sebagai pengusaha sukses sekaligus dermawan bagi warga miskin ini pernah kerja serabutan demi menyambung hidup.

Intisari-Online.com -Menjadi loper koran pernah dijalaninya. Kuli bangunan pernah dijajalnya. Bertugas sebagai juru parkir pun pernah digelutinya.

Namun, siapa sangka jika kini hidupnya berubah total. Dia kini dikenal sebagai pengusaha.

Selai itu, dia juga dikenal sebagai sosok dermawan bagi para petani.

Simak kisah inspiratif Anselmus Kortinus Da Gomez (39) berikut ini.

Baca Juga: Banyak yang Salah Kira, Hartono Mall Bukan Milik Keluarga Djarum tapi Pengusaha Sukses Asal Solo

Pria asal Kampung Baru, Desa Talibura, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur ini pernah mengalami hidup susah sebelum menjadi pengusaha sukses seperti sekarang ini.

Perjuangannya dari loper koran, kuli bangunan, dan juru parkir hingga menjadi sukses cukup panjang.

Hampir 10 tahun ia bekerja serabutan mengantarnya menjadi pengusaha sukses. Tentu itu sebuah keajaiban.

Pria yang biasa disapa Arton itu mengisahkan, dirinya mengalami hidup susah selama bertahun-tahun sebelum hidupnya secukup hari ini.

Baca Juga: Ingin Jadi Pengusaha Sukses, Yuk Miliki Sifat-sifat Berikut Ini

"Saya kerja loper koran itu sekitar satu tahun lebih. tepatnya di tahun 2004. Tahun 2005 sampai 2008 itu saya jadi juru parkir di rumah sakit. Karena ada masalah dengan pihak rumah sakit waktu itu, kami dibebastugaskan," kisah Arton kepada Kompas.com, di halaman rumahnya, Rabu (18/9/2019).

"Setelah dipecat dari juru parkir, jadi kuli bangunan 2009 sampai 2010. Banyak cabang kerja yang dilakukan termasuk ojek. Intinya saya kerja menghasilkan uang. Saya ambil semua jenis pekerjaan yang bisa dikerjakan," sambungnya.

Awal merintis usaha

Pada 2010, Arton menikah dan ikut istri pindah ke kampung Baru, Desa Talibura, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.

Di tempat yang baru itu Arton kerja serabutan, termasuk kerja proyek bangunan.

Tahun 2011, dengan modal uang tabungan selama selama 10 tahun, Arton memutuskan untuk membeli mobil pikap.

Uang itu dia tabung sejak kerja menjadi loper koran. Nabung sedikit demi sedikit dan akhirnya bisa kredit mobil. Tambahan sedikit uang dari istri.

Mobil pikap itu dibeli untuk berbisnis ikan. Bisnis ikan itu menjangkau seluruh wilayah pulau Flores dari timur hingga ke barat.

Baca Juga: Ini Adalah 4 Modal Jika Ingin Menjadi Pengusaha Sukses

Arton mengatakan, satu tahun bisnis berjalan, mobilnya mengalami kecelakaan dan rusak berat.

Saat itu Arton sempat pasrah, bisnisnya macet dan tidak bisa membayar cicilan mobil.

Namun, Arton terbantu dengan menjual tanah. Tanah itu dia beli waktu masih bujang.

Hasil menjual tanah untuk memperbaiki mobil. Kemudia dia memulai bisnis baru yakni usaha pisang.

"Beli pisang di kampung, lanjutkan ke pengepul di Kota Maumere untuk kirim ke Surabaya. Itu satu tahun lebih berjalan. Berhenti karena faktor upah yang diberikan pekerja tidak cukup dibandingkan beban kerja. Saya tidak enak dengan mereka. Mana saya harus cicil mobil, mana mau kasih upah mereka," lanjutnya.

Kemudian, pada 2014, ia memulai usaha baru yaitu membeli hasil bumi dari petani seperti asam, mente, dan kopra. Ia pergi dari kampung ke kampung.

Selama berkeliling kampung, dari situlah Arton melihat banyak orang kampung yang mesti dibantu.

Selama menjalankan usaha beli hasil itu, banyak para petani yang butuh bantuan saat keperluan mendadak.

"Kalau ada yang butuh uang berobat, bayar uang sekolah, saya bantu uang tanpa bunga. Intinya modal bisa kembali dan mereka bisa terbantu. Kalau ada yang saya lihat sama sekali tidak bisa beli beras, saya bantu sedikit-sedikit. Tidak ada tujuan lain, saya membantu orang-orang kecil dengan ikhlas," ujar dia.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Pagi Pengusaha Sukses

Arton mengungkapkan, pencapaian yang diperoleh dari dulu hingga sekarang tidak terlepas dari dukungan keluarga dan sahabat.

"Yang pertama isteri. Isteri menerima saya dan mendukung usaha yang saya lakukan. Artinya, saya sukses menjalankan usaha ini tidak terlepas dari peran isteri yang selali mendukung penuh," ungkapnya.

Ia juga tidak lupa mengucapkan syukur kepada orang tua yang telah melahirkan dan mendukung usahanya dengan memberi motivasi dan dorongan agar selalu tekun dalam bekerja. Begitu pula kawan-kawan seperjuangan.

"Terima kasih sudah mendukung saya sampai pada titik ini," ucapnya.

Ia menyebutkan, kunci sukses dalam sebuah usaha adalah berani dan tekun serta terus bersyukur.

"Kalai hidup sudah berkecukupan. Jangan lupa bersyukur. Bersyukur itu bisa dengan memberi kepada orang yang membutuhkan. Percayalah, kalau kita memberi pasti Tuhan memperhitungkan itu semua," ungkap Arton.

(Nansianus Taris)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perjuangan Hidup Kortinus, dari Juru Parkir hingga Jadi Pengusaha Sukses".

Baca Juga: Remaja Bisa Jadi Pengusaha Sukses, Ini Buktinya

Artikel Terkait