Advertorial
Intisari-Online.Com -Ketika Anda mendengar kata manikur, tempat tidur yang lembut atau beberapanailart yang instagramablemungkin muncul di benak Anda.
Tapi manikur alias perawatan kuku yang satu ini ditujukan untuk para kelelawar langka.
Bukan untuk alasan kecantikan, tapi 'manikur' yang dilakukan untuk populasi kelelawar yang hampir punah ini dilakukan atas nama konservasi.
Melansir Metro, Senin (2/9/2019), diSemenanjung Guanahacabibes di Kuba, upaya konservasi sedang dilakukan untuk melindungi kelelawar bertelinga corong besar (Cuban greater funnel-eared).
Baca Juga: Peneliti Konservasi Berhasil Menemukan Badak Sumatera di Kalimantan
Sekitar 750 kelelawar bertelinga corong ada di dalam gua panas dan lembap yang terpencil yang disebut gua Cueva La Barca.
Kumpulan kelelawar di sana diyakini sebagai populasi terakhir dari jenis kelelawar itu yang tersisa.
Kelelawar bertelinga corong besar Kuba adalah makhluk berbulu berwarna cokelat dan terlihat lucu.
Mereka adalah pemakanngengat dan jangkrik.
Untuk upaya konservasi mereka melakukan 'manikur' dengan memberi warna pada kuku mereka.
Sekelompok ilmuwan Kuba dan internasional pada program Edge of Existence ZSL menggunakan empat warna pernis kuku untuk menandai kelelawar pada kuku mereka.
Berbagai kombinasi warna memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi, membedakan, dan menghitung kelelawar, dengan salah satu tujuannya adalah untuk menyoroti betapa pentingnya status mereka yang terancam punah.
Mengingat kelelawar memiliki panjang antara 3,5 hingga 5,5 cm, Anda dapat membayangkan betapa para ahli harus memiliki ketangkasan dan kesabaran untuk tugas seperti itu.
Populasi kelelawar telinga corong besar telah menurun tajam karena beberapa alasan, salah satunya karena habitat yang sangat spesifik dari gua panas dan lembab.