Advertorial
Intisari-online.com - Memiliki suami yang baik dan pengertian tentu saja idaman semua istri di dunia.
Namun, bagaimana jadinya jika memiliki suami terlalu baik seperti kisah berikut ini. Seorang istri ini justru merasa tersiksa karena kebaikan suaminya.
Melansir Daily Metro pada Jumat (23/8/19), wanita ini mengatakan mengalami 'kehidupan neraka' dalam pernikahannya, karena sangat bebas dari 'kekejaman suami'.
Sebagai gantinya sang suami sering kali melakukan kebaikan seperti membantunya melakukan pekerjaan rumah tangga dankerap kali memberikan kejutan.
Karena 'terlalu baik', sang istri tidak tahan dia mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Syariah di Fujairah UEA, dia mengeluh tercekik dalam cinta dan kasih sayang yang ekstrem.
Suatu ketika, dia mengatakan bahwa suaminya kelebihan berat badan, kemudian sang suami rela melakukan diet ketat dan olah raga sampai mengalami patah kaki.
Dia juga dikatakan tidak pernah marah, dan selalu membuatnya senang.
Saat bersaksi di pengadilan sang istri mengatan, "saya sangat merindukan satu hari perselisihan, tatapi dia terlalu romantis, dan selalu memafkan saya serta menghujani hadiah setiap hari."
Baca Juga: Anak Dian Sastro Pernah Alami Autisme, Alami 2 dari 7 Ciri Ini Bisa Jadi Anak Anda Idap Autisme
Wanita tersebut juga mengeluh ke pengadilan, karena pasangan ini tidak pernah berdebat, dan suaminya sekalipun tidak pernah berteriak kepadanya.
Namun, karena perlakukan bebas kejam dan kebaikan yang terlalu ektrem ini, membuatnya tidak tahan.
"Aku butuh banyak diskusi nyata dan argumen bukan kehidupan tanpa kerumitan, dan penuh dengan kebaikan," katanya.
"Aku tercekik oleh cinta dan kasih sayangnya yang ekstrem, dia bahkan membantu saya membersihkan rumah tanpa memintanya," tambahnya.
Baca Juga: Keringat Anda Ungkapkan Kondisi Kesehatan, Ini Caranya Mengontrol Keringat Secara Alami
Bahkan, gugatan cerai yang dilayangkan istrinya pada sang suami, tidak mebendung kasih sayang sang suami dan terus menyayanginya.
Dia juga memohon pada pengadilan untuk menolaknya.
Suami itu mengatakan di pengadilan, "Tidak adil untuk menilai pernikahan sejak tahun pertama, dan semua orang berlajar dari kesalahan mereka, saya selalu ingin menjadi suami yang sempurna dan baik."
Pengadilan memerintahkan kasus tersebut ditunda, dan memberikan pasangan itu kesempatan untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri.
Baca Juga: Ketakutan 'Suku-suku yang Hilang' di Amazon: 'Kami Sedih Karena Hutan Hampir Mati'