Advertorial

Komunitas Ini Beranggotakan 10.000 Orang Bernama Agus, Bagaimana Cara Memanggil Satu Sama Lainnya Ya?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Dalam hidup Anda pasti kenal seseorang bernama Agus bukan? Ya, nama ' agus' tentu tidak asing di telinga masyarakat Indonesia.
Dalam hidup Anda pasti kenal seseorang bernama Agus bukan? Ya, nama ' agus' tentu tidak asing di telinga masyarakat Indonesia.

Intisari-Online.com - Dalam hidup Anda pasti kenal seseorang bernama Agus bukan?

Ya, nama ' agus' tentu tidak asing di telinga masyarakat Indonesia.

Nama 'agus' yang terdengar pasaran itu kemudian membuat Agus Saefullah berpikir untuk membuat perkumpulan dengan sesama orang yang bernama agus.

Berawal dari silaturahmi antar kerabat yang juga bernama agus.

Baca Juga: Calon Pengantin Wanita Ini Selalu Merasakan Vertigo, Rupanya Itu Adalah Gejala Penyakit Mematikan Bila Tidak Diobati

Gusjam sapaan akrab Agus Saefullah kemudian mengajak beberapa kerabatnya itu untuk membentuk sebuah komunitas.

Komunitas itu lalu diberi nama Agus Agus Bersaudara Indonesia (AABI) dan resmi terbentuk di Bandung, Jawa Barat, pada 13 Desember 2015.

"Awalnya dari medsos (media sosial) kan banyak tuh nama agus.

Ya sudah gabungin aja yuk, ya silaturahmi biasa aja awal-awalnya," kata Agus Saefullah yang juga Ketua Umum AABI kepada Kompas.com, Jumat (23/8/2019).

Baca Juga: Realitas Mengerikan Pasar Daging Anjing di Indonesia Hingga Disorot oleh Media Internasional

Untuk mengembangkan komunitasnya, Gusjam merekrut orang yang memiliki unsur nama agus melalui media sosial.

Lambat laun, Komunitas AABI terus berkembang dan makin banyak media massa yang meliput.

"Semakin berkembang, akhirnya ya udah kami buat nama, habis itu buat logo, terus juga harus visi misi.

Alhamdulillah sekarang tahapan-tahapan itu sudah terpenuhi," ujar Gusjam.

Menurut dia, Komunitas AABI juga dibentuk untuk melestarikan nama agus yang kini sudah jarang ditemukan pada generasi muda.

Gusjam mengatakan, kini AABI memiliki lebih dari 10.000 anggota.

Anggota komunitas itu tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari berbagai macam suku, ras, dan agama, lelaki maupun perempuan.

Dalam komunikasi antar anggota, tiap anggota memiliki nama panggilan masing-masing agar tidak menyulitkan panggil antar anggota yang memiliki kesamaan nama itu.

Baca Juga: Gambar Mengerikan Anjing Seperti Kerangka Hidup Setelah Pemiliknya Alami Hal Ini

"Sekarang anggota sudah 10.000 lebih.

Kami ada tingkatannya juga, ada DAP yaitu Dewan Agus Pusat kantornya di Jakarta, DAD (Dewan Agus Daerah) itu tingkat provinsi, DAC (Dewan Agus Cabang) itu tingkat kabupaten dan kota.

Ada juga ranting-ranting. Kami juga ada panggilan masing-masing, kayak saya Gusjam, ada juga Gusmul," ujar Gusjam.

Untuk menjadi anggota AABI, seseorang tentu harus memiliki unsur nama 'agus'. Pendaftaran sebagai anggota bisa dilakukan di website AABI www.agus.or.id.

Kegiatan Komunitas AABI bersifat sosial, seperti santunan untuk anak yatim piatu.

"Kami lebih ke sosial, santunan buat yatim piatu itu dananya dari anggota semua. Satu bulan sekali kami adakan santunan itu," ujar Gusjam.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Komunitas Ini Beranggotakan 10.000 Orang Bernama Agus"

Baca Juga: 250 Kali Terbang dengan Menyamar Sebagai Pilot Palsu, Pria Ini Juga Jadi Pemalsu Cek dan Beberapa Profesi Lainnya

Artikel Terkait