"Hal ini membuat pria merasa mengantuk. Karena pria memiliki massa otot lebih banyak daripada wanita, ia pun menjadi lebih lelah setelah berhubungan seks. ”
Ada beberapa perubahan di otak juga Tantric sex berfokus pada aspek spiritual yang mencerahkan.
Dalam perspektif tersebut, penggabungan dua tubuh adalah aktivitas suci yang meningkatkan kesadaran dengan menyalurkan energi dan mengangkat pasangan ke tingkat berbeda.
Nah, seks dan orgasme dianggap sebagai puncak kesadaran spiritual, serta mewakili penyatuan energi pria dan wanita.
Sementara itu, Leyner dan Goldberg mengungkapkan, karena orgasme pria adalah eksternal, hal itu menyebabkan hilangnya energi itu sendiri (melalui ejakulasi).
Kehilangan energi ini, menurut studi, terkait dengan penurunan aktivasi melalui prefrontal cortex.
Prefrontal cortex mematikan pasca-orgasme, sehingga pria mungkin mengantuk karena bagian otak ini melibatkan kesadaran, kewaspadaan, dan aktivitas mental.
Sebaliknya, orgasme wanita adalah ledakan energi internal. Nah, karena perempuan tidak mengalami kehilangan energi yang sama, maka ia bisa lebih lama terjaga.
Baca Juga: Pernah Mimpi Berhubungan Intim dengan Selebritis? Ini Makna 7 Mimpi Seks yang Pernah Anda Alami
Ada kemungkinan pasangan ingin berpelukan atau berbicara setelah berhubungan seks Laurie Betito, seorang psikolog di Montreal dengan spesialisasi dalam terapi seks, mengatakan, wanita suka 'memproses' pengalaman mereka, salah satunya keinginan untuk berbicara setelah berhubungan seks.
Salah satu yang termudah bagi wanita adalah komunikasi. Menurut terapis seks Ian Kerner, berpelukan setelah berhubungan seks juga membantu memperkuat keintiman, keterikatan, dan rasa koneksi dan komitmen secara keseluruhan.
Untuk meningkatkan pelukan setelah berhubungan seks:
- Coba untuk berhubungan seks sebelum sarapan, makan siang, atau makan malam. Sebab, ada kemungkinan seseorang tidak akan tertidur jika dia lapar.
Baca Juga: Menurut Penelitian, Kurangnya Hubungan Seks pada Orang Tua Tingkatkan Risiko Skizofrenia pada Anak
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR