Advertorial
Intisari-Online.Com -Pemadaman listrik serentak yang terjadi di Pulau Jawa khususnya Jabodetabek menimbulkan berbagai dampak.
Beberapa dampak diantaranya adalah banyaknya keluhan dari beberapa tokoh yang menyindir pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) hingga adanya korban meninggal.
Namun tak disangka pula, pemadaman listrik berpengaruh pada kualitas udara Jakarta yang membaik.
Diketahui, listrik padam sejak Minggu (4/8/2019), dan hingga Senin (5/8/2019) belum juga normal sepenuhnya.
Baca Juga: Aliran Listrik di Jabodetabek Mati Lagi, Presiden Jokowi Datangi Kantor Pusat PLN Senin Pagi Ini
Berikut beberapa hal yangterjadi akibat pemadaman listrik serentak.
1. Istana Gelap
"Dear PLN, mengapa istana makin gelap," tulis pengamat politik Rocky Gerung di twitter-nya.
Sekjen PSI Raja Juli Antono juga mengkritik PLN di twitter-nya :
"Dulu di Brisbane listrik pernah mati. PLN-nya Brisbane ganti rugi kira2 seharga bahan makanan yang potential busuk di kulkas."
"Saya gak tahu bgm menghitungnya. Yang pasti PLN-nya bertanggung jawab. Kesal rakyat lumayan terobati. PLN kita?" tulis Raja Juli.
Sementara itu Dahnil A Simanjuntak, Juru Bicara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, juga mengkritik PLN dan terutama Menteri BUMN Rini Soemarno.
"Di Australia listrik Padam, kompensasinya gratis tagihan sebulan. di Korsel Menterinya Mundur."
"Disini Menterinya hilang tanpa pesan tak berani ngomong didepan kamera," tulis Dahnil di twitter.
Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan manajemen PLN harus bertanggungjawab.
"Listrik sudah terlalu lama mati dan begitu luas jangkauan matinya."
"Ada yg salah dengan sistem PLN. Tidak cukup hanya minta permintaan maaf bagi manajemen PLN."
"Pak @jokowi dan Menteri BUMN tlg beri sanksi manajemen PLN agar ada pembelajaran utk pelayanan yg lebih baik," tulis Andre Rosiade di akun twitter-nya.
2. Polusi Udara Berkurang
Dilansir dari Kompas.com, setelah pemadaman listrik di kawasan Jabodetabek pada Minggu (4/8/2019), kualitas udara DKI Jakarta pada Senin (5/8/2019), berada di urutan ke-21.
Hal ini berdasarkan informasi dari situs resmi AirVisual, www.airvisual.com, situs penyedia peta polusi online harian kota-kota besar di dunia.
Kualitas udara di Jakarta lebih baik dibandingkan hari sebelumnya dimana Jakarta berada pada urutan kedua dengan kualitas udara buruk di dunia.
Berdasarkan informasi pada situs AirVisual Senin pukul 08.25 WIB, kualitas udara Jakarta tercatat 75 yang artinya berada dalam kategori moderat.
Sementara itu, tercatat parameter PM2,5 konsentrasi 23,8 ug/m3 berdasarkan US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara.
Jika melihat acuan US AQI, hasil analisa pencemaran udara untuk parameter PM2.5 dengan konsentrasi 0 hingga 10 ug/m3 adalah kategori sedang.
Sementara 36 hingga 55 ug/m3 adalah kategori tidak sehat untuk kalangan tertentu.
Kemudian, 56-65 ug/m3 adalah kategori tidak sehat, 66-100 ug/m3 kategori sangat tidak sehat dan 100 ug/m3 ke atas kategori berbahaya.
Listrik di sejumlah wilayah di Jawa dan Bali mati total selama sekitar 7 jam pada hari Minggu.
Adapun pada Senin pagi, listrik di sejumlah daerah di Jakarta kembali padam, setelah sempat mendapat aliran listrik.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PT PLN, Dwi Suryo Abdullah mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan kapan aliran listrik di Jakarta kembali normal.
"Mohon doanya semoga hari ini, pagi ini pulih kembali.
Saya enggak bisa memastikan pulih berapa jam.
Sekarang semua kita pantau dari titik, kita upayakan agar supaya tidak membahayakan dari pada instalasi yang ada," ujar Dwi.
3. Meninggal Tersambar Api
Dilansir dari Tribun Jakarta, listrik padam serentak di sebagian wilayah di pulau Jawa ternyata merenggut satu nyawa di Tangerang.
Satu warga Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang meninggal terbakar setelah menyalakan lilin saat mati lampu.
"Korban bernama Sakinah meninggal di rumahnya saat hendak menyalakan lilin tapi api merembet di rumahnya," kata Kasatreskrim Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Dicky Ario melalui pesan singkat, Senin (5/8/2019).
Kejadian terjadi pada Minggu (4/8/2019) malam hari di Jalan Haji Mansyur, Kelurahan Gondrong Udik, RT 02/05, Kecamatan Cipondo, Kota Tangerang.
Korban bernama Sakinah (25) pergi meninggalkan seorang suami, Sopian (25) yang mengalami luka bakar cukup serius.
Menurut Dicky, kejadian berawal saat dua sejoli tersebut hendak menyalakan lilin dikarenakan mati listrik serentak yang juga terjadi di Tangerang.
Saat keduanya ingin menyalakan lilin, tak disangka di sebelahnya terdapat etalase bensin yang kemudian terkenapercikan api membuat api seketika membesar secara cepat.
"Dikarenakan kondisi di ruangan sangat gelap karena mati lampu, korban mencoba menyalakan alat penerangan berupa lilin yang diletakan di dekat etalase bensin.
Sehingga terjadi sambaran api dan langsung mengenai tabung gas," ungkap Dicky.
Diketahui tempat kejadian merupakan tempat tinggal keduanya yang juga berupa warung sembako.
Akibat kejadian tersebut, Sakinah (25) meninggal dunia akibat sekujur tubuhnya terbakar si jago merah.
4. Presiden Turun Gunung
Presiden Jokowi dijadwalkan berkunjung ke Kantor Pusat PLN, Senin (5/8/2019), imbas dari listik padam di DKI Jakarta, sejak kemarin.
Informasi yang dihimpun Jokowi mendatangi PLN terkait masalah pemadaman listrik di hampir seluruh pulau Jawa dan Bali yang terjadi sejak Minggu (4/8/2019) siang kemarin.
Hingga Senin pagi ini, masih ada sejumlah wilayah yang listriknya padam.
Dilansir dari Kompas.com, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani membenarkan bahwa Presiden Jokowi akan datang ke PLN.
"Benar," ujarnya singkat seperti dikutip dari Kontan.co.id.
Vice President Public Relation PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Dwi Suryo Abdullah menambahkan bahwa Presiden Jokowi akan datang pagi.
"Jam 09.00 WIB," kata dia.
5. Penjelasan PLN
Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka mengatakan pemadaman listrik ini terjadi karena gangguan pada sistem transmisi.
"PLN memohon maaf atas pemadaman yang terjadi akibat gangguan yang terjadi pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV," ujar Made melalui keterangan tertulis.
"Hal ini mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan dan diikuti trip seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa," lanjutnya.
Penampakan remang-remang di tengah pusat Jakarta, tepatnya di salah satu gang menuju Jalan Prof Dr Satrio, Jakarta Selatan, Minggu (4/8/2019) sekitar pukul 18.30 WIB.
Plt Direktur Utama PT PLN Sripeni Inten Cahyani, juga pada Minggu sore, menjelaskan, pemadaman listrik ini terjadi akibat gangguan pada sisi transmisi ungaran dan pemalang berkapasitas 500 KV.
Gangguan itu menyebabkan gagal transfer energi dari timur ke barat sehingga terjadi gangguan ke seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Pulau Jawa.
Gangguan tersebut mengakibatkan aliran listrik di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), serta sebagian wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah mengalami pemadaman listrik.
Gangguan juga terjadi pada transmisi SUTET berkapasitas 500 KV sehingga sejumlah daerah di Jawa Barat padam, seperti Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi, dan Bogor.
Inten Cahyani sebelumnya mengatakan, listrik di wilayah Banten, Jakarta, dan Jawa Barat akan normal kembali 3 jam sejak pukul 16.27 WIB, Senin kemarin.
Artinya, listrik diperkirakan akan kembali normal pukul 19.27 WIB. Intan berharap gangguan ini tak akan melebihi pukul 00.00 WIB dini hari.(Rafan Arif)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judulAkibat Pemadaman Listrik di Jakarta, Mulai Korban Meninggal, Hingga Berkurangnya Polusi Udara