Intisari-Online.com – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Antonio Guterres, melaporkan sesuatu kepada Dewan Keamanan pada hari Jumat (26/7/2019).
Dalam laporan tersebut, Guterres melaporkan bahwa jumlah anak-anak Palestina yang terbunuh atau terluka bertambah banyak.
Bahkan angka tersebut yang tertinggi sejak 2014 lalu.
Menurut Guterres, jumlah anak-anak yang terluka dan tewas selama tahun 2018 adalah sekitar 729 anak-anak, terutama oleh pasukan Israel.
Dilansir dari Reuters pada Minggu (28/7/2019), angka tersebut menjadi daftar hitam setiap konflik yang terjadi.
Oleh karenanya, PBB meminta semua pihak, yang berkonflik dan juga negara lain, untuk menerapkan langkah-langkah untuk melindungi anak-anak.
Khususnya kepada pasukan Israel.
Hanya saja, hingga berita ini diturunkan, pihak Israel belum menanggapi laporan terbaru ini.
Kehidupan anak-anak di negara konflik
“Di Afghanistan, jumlah korban anak-anak tetap menjadi jumlah tertinggi dalam laporan saat ini (3.062) dan anak-anak merupakan 28 persen dari semua korban sipil,” ucap Guterres.
“Di Suriah, serangan udara, bom barel dan munisi tandan telah mengakibatkan 1.854 korban anak-anak.”
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR