Advertorial
Intisari-Online.com - Dalam pemakaian sehari-hari kata saling selalu hadir dalam pasangan, seperti saling memaafkan, saling melukai, atau saling berguru. Cermati contohnya di bawah ini.
(1) Kita harus saling memaafkan agar ketenangan hidup terjaga.
(2) Kedua hewan itu saling melukai untuk mempertahankan kekuasaannya.
(3) Kedua sahabat itu selalu saling berguru bila bertemu.
Dari ketiga pasangan kata saling di atas, terlihat bahwa kata kerja (verba) digunakan sebagai pasangannya. Ketiga pasangan kata saling itu juga merupakan kata kerja aktif.
Dapatkah kata saling dipasangkan dengan kata kerja bentuk pasif? Untuk itu, perhatikan contoh berikut!
Baca Juga: Ini Cara Mengetahui Apakah Anak Remaja Anda Berbohong, Salah Satunya dari Bahasa Tubuh
(4) Kami telah saling dimaafkan setelah peristiwa itu.
(5) Kedua hewan itu saling dilukai untuk mempertahankan kekuasaannya.
Tampaklah, bahwa kedua pasangan kata saling di atas tidak dapat diterima oleh akal sehat.
Selanjutnya, perhatikan pula kalimat berikut.
(6) Keduanya harus saling diingatkan agar tujuan mereka dapat disatukan.
Meskipun bentuk pasangan saling pada (6) mirip dengan (4) dan (5), informasi kalimat yang dikandung pada (6) berbeda dengan keduanya.
Pada (6) perbuatan pada kata kerja saling diingatkan itu dilakukan oleh orang lain, yang dalam kalimat tersebut tidak dimunculkan.
Sementara itu, pada (4) pelaku yang terkena perbuatan itu adalah kami dan pada (5) adalah kedua hewan itu.
Dengan demikian, dapatkah kalimat (7) berikut diterima apabila pelaku perbuatannya adalah orang lain, sebagaimana yang terlihat pada (6)?
(7) Keduanya telah saling dimaafkan agar peristiwa itu tidak terulang kembali.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dapat dicermati penjelasan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Pada kamus tersebut dinyatakan bahwa kata saling merupakan kata keterangan (adverba) untuk menerangkan perbuatan yang berbalas-balasan.
Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa kata saling harus diikuti kata kerja karena di situ diungkapkan adanya ‘menerangkan perbuatan’. Yang menerangkan perbuatan adalah kata kerja.
Di samping itu, terdapat uraian ‘perbuatan yang berbalas-balasan’.
Kata berbalas-balasan mengandung makna bahwa perbuatan dilakukan oleh dua orang/pihak dan keduanya saling melakukan, bukan saling dikenai, sebagaimana yang terjadi pada bentuk pasif.
Jadi, jelaslah bahwa kata saling harus dipasangkan dengan kata kerja bentuk aktif.
Lalu, bagaimana dengan kalimat (6) di atas?
Karena pelaku perbuatan itu bukanlah kata yang dirujuk oleh kata saling, bentukan kata saling diingatkan pada (6) bukanlah bentukan yang benar.
Jelaslah, bahwa dalam kalimat (6) tidak terkandung makna berbalas- berbalasan (yang dilakukan oleh keduanya).
Karena tidak terkandung makna berbalas-balasan, kalimat (6) akan terlihat benar bila kata saling dihilangkan sebagaimana (8) berikut.
(8) Keduanya harus diingatkan agar tujuan mereka dapat disatukan.
Dalam hal ini perbuatan berbalas-berbalasan yang dilakukan oleh keduanya memang tidak tampak.
Dengan demikian, kalimat (7) yang setara maknanya dengan (6) juga bukan kalimat yang benar. Kalimat (7) dapat diubah menjadi kalimat yang benar sebagaimana (9) berikut.
(9) Keduanya telah dimaafkan agar peristiwa itu tidak terulang kembali.
Baca Juga: Pulau Penyengat, Pulau Kecil yang Jadi Tempat Lahirnya Tata Bahasa Melayu
Di samping itu, dalam kenyataan sehari-hari terdapat pasangan kata saling yang salah namun lazim digunakan, yakni saling pengertian, seperti pada (10) berikut.
(10) Kita harus saling pengertian agar keselarasan hidup dapat terjamin.
Pasangan kata saling tersebut adalah kata benda. Bagaimana mungkin kata benda dapat melekat pada kata saling?
Rasanya, sulit diterima oleh ‘rasa bahasa’ kita bentukan saling pemberian, saling pemaafan, saling kemaafan, saling pengingatan, saling perlukaan, atau pun saling pelukaan, yang semua pasangannya berupa kata benda.
Yang mungkin dapat kita rasakan benar adalah apabila kata saling diikuti kata kerja, seperti saling memberi, saling memaafkan, saling mengingatkan, atau saling melukai.
Dengan demikian, bentukan yang benar untuk pasangan kata saling pada kalimat (10) adalah saling mengerti, seperti pada (11) berikut, bukan saling pengertian.
(11) Kita harus saling mengerti agar keselarasan hidup dapat terjamin.
Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Resmi! Warga NTT Wajib Berbahasa Inggris Setiap Hari Rabu
Artikel ini telah dimuat Majalah Intisari dalam rubrik Bahasa Kitaoleh Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd., Universitas Negeri Surabaya.