"Kalau ditanya gaji saya sedih. Saya nangis. Lebih rendah dari tukang becak dan kalah dengan kuli. Tapi saya terpanggil untuk tetap mengajar dan menjadikan anak-anak tumbuh secara terdidik," terangnya lirih.
Meskipun begitu, Vina dan guru-guru di SMP Gatra mengatakan, pihaknya akan tetap mengajar apabila pihak sekolah masih menghendaki dan berharap menerima tunjangan profesi pendidik (TPP), yang akan sulit terpenuhi ketika hanya memiliki dua siswa saja.
Sementara itu, Abdul Aziz Panigoro selaku Kepala SMP Gatra menyebut bahwa kondisi ini terjadi karena desakan demo PPDB zonasi yang membuat Dinas Pendidikan Kota Surabaya memutuskan untuk melakukan penambahan pagu SMP negeri hingga 7 ribu siswa.
Baca Juga: 6 Manfaat Jahe untuk Wajah, Kulit, dan Rambut Anda, Yuk Coba Sekarang Juga!
Dilansir dari Kompas.com, pagu SMP negeri yang semestinya 18.325 bertambah menjadi 25.233 setelah ada gelombang demo PPDB zonasi.
"Kebijakan ini tidak berpihak kepada SMP swasta. Sepanjang sejarah baru kali Ini sekolah kami hanya mendapat 2 siswa. Apakah akan kami bubarkan, leluhur kami menghendaki layanan pendidikan ini harus tetap ada," ujar Aziz.
Bayu Galih Permana
Artikel ini telah tayang di Hai.id dengan judul "Cuma Dapat 2 Siswa Baru untuk Tahun Ajaran 2019/2020, Tangis Guru SMP Ini Pecah"
Source | : | kompas,Hai |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR