Intisari-Online.com - Pada akhir abad ke-19 dan awal ke-20, ratusan wanita Amerika berbondong-bondong ke Inggris untuk mencari pria lajang bangsawan yang memenuhi syarat.
Untuk tindakan tersebut, para wanita itu disebut "Putri Dolar", ahli waris Amerika kaya yang berharap untuk menyusup ke elit kerajaan Inggris.
Pada periode ini, Amerika Serikat adalah negara yang relatif muda tanpa aristokrasi.
Orang-orang Amerika kaya yang berusaha meningkatkan status mereka mulai melirik pada kalangan atas Inggris untuk mengamankan hubungan dengan keluarga bangsawan.
Di sisi lain, untuk keluarga bangsawan Inggris, minat asing pada gelar mereka memberikan peluang yang signifikan.
Menurut Smithsonian Magazine, beberapa keluarga yang mapan berjuang di akhir abad ke-19, dan banyak bangsawan Inggris sebenarnya kekurangan uang tunai.
Ketika kejayaan Kerajaan Inggris mencapai puncaknya, beberapa anggota strata atas elit Inggris berjuang untuk mempertahankan penampilan.
Menikah dengan orang asing yang kaya adalah cara ideal untuk meningkatkan pendapatan keluarga dan memasukkan pesona Amerika ke dalam aristokrasi Inggris yang tenang dan konservatif.
Para Putri Dolar tersebut sering kali masih muda, cantik, dan cukup kaya untuk mempertahankan gaya hidup mewah.
Selain itu, dengan menikahi bangsawan Inggris, pra wanita tersebut secara signifikan meningkatkan pangkat dan pengaruh mereka.
Mereka pun muncul sebagai aktor politik dan sosial yang penting di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Source | : | The Vintage News |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR