Mereka akahirnya mengeluarkan satu peluru dan Jacob tetap harus tinggal di rumah sakit sampai berakhirnya pendaftarannya pada 17 September 1864.
Namun ternyata, ada lebih satu peluru yang bersarang di kepalanya.
“Tujuh belas tahun setelah saya terluka,” katanya.
"Tembakan keluar dari luka saya. Dan 31 tahun kemudian, dua keping peluru lagi keluar."
Ketika ditanya bagaimana dia bisa menceritakan dengan detail kisah tentang lukanya selama bertahun-tahun.
Jawaban Jacob adalah 'Luka ini seperti pengingat akan rasa sakit terus-menerus di kepala yang menghantui dan enggan pergi."
"Semua adegan tercetak di otak saya layaknya ukiran baja," tutupnya.
Source | : | medium.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR