Advertorial
Intisari-Online.com -Malaysia tidak lagi di bawah tekanan masalah keuangan karena masalah utang telah ditangani dengan hati-hati. Demikian pernyataan Perdana Menteri Mahathir Mohamad pada Rabu (10 Juli).
Dalam sebuah wawancara dengan radio Bernama, politisi veteran itu mengatakan kemampuan untuk mengurangi tekanan pada situasi keuangan Malaysia adalah pencapaian penting pemerintah Pakatan Harapan (PH) sejak berkuasa.
Dia mencatat bahwa tidak banyak negara yang menghadapi situasi serupa seperti Malaysia namun dapat mengatasi masalah tersebut.
“Saya merasa ada banyak masalah yang bisa kita atasi; kami mampu menangani masalah keuangan kami. Kami tidak lagi di bawah tekanan dari masalah keuangan karena kami telah mengaturnya dengan hati-hati,” katanya.
“Kami tidak ditekanoleh mereka yang telah memberi kami pinjaman. Mereka tak membuat tuntutan atau menekan kami. Itu belum terjadi.”
Dia menekankan: “Kita dapat menangani situasi keuangan negara kita. Kita bisa mengatakan ini merupakan sebuah pencapaian.”
Setelah PH berkuasa Mei lalu, pemerintah mengungkapkan bahwa mereka dibebani dengan utang melebihi RM1 triliun (sekitar Rp3425 triliun).
"Ketika kami berkuasa dan kami bisa melihat dari dalam, kami menemukan bahwa masalahnya jauh lebih besar (dari apa yang diketahui publik) dan bahwa itu akan memakan waktu (untuk diatasi)," katanya saat wawancara.
Beberapa langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah PH untuk mengurangi kesengsaraan keuangan negara itu termasuk meninjau proyek-proyek besar dan kesepakatan masa lalu yang dilakukan oleh pemerintah Barisan Nasional, mengejar dana yang diduga dicuri oleh 1Malaysia Development Berhad dan mendeklarasikan perang habis-habisan melawan korupsi.
Pada bulan April, perdana menteri mengatakan utang nasional turun menjadi RM686 miliar (setara Rp2350 triliun).
Ini adalah tingkat yang dianggap masih dapat dikelola, tetapi pemerintah masih mempertimbangkan untuk menjual beberapa aset untuk memangkas defisit lebih lanjut, ia menambahkan.
Dr Mahathir, yang berusia 94 tahun pada hari Rabu, menjelaskan bahwa dasar-dasar rencana pemulihan keuangan Malaysia telah diletakkan.
"Saya pikir bahwa selama tiga tahun ke depan, masalah kita akan berkurang tetapi tidak sampai tingkat pemulihan dengan mudah," tambahnya.
"Diperlukan waktu antara 10 dan 15 tahun bagi kita untuk pulih menjadi Harimau Asia."