Kanon-kanon multilaras SU 23 yang diarahkan radar juga dikirimkan bersama ratusan pucuk senjata penangkis serangan udara lainnya.
Sekitar 15.000 orang penasihat militer Rusia dikirimkan ke Mesir untuk mengawaki rudal-rudal SAM.
Sementara 150 orang pilot Rusia dengan menggunakan MiG menerbangkan misi-misi untuk mempertahankan Kairo.
Intervensi Moskow di Timur Tengah itu meningkatkan kemungkinan suatu konfrontasi militer langsung antara Uni Soviet dan Amerika Serikat.
Kecuali apabila ketegangan itu dikendurkan.
Jadi, saat Amerika Serikat menyampaikan keprihatinannya terhadap keterlibatan Soviet di Mesir, Moskow menawarkan ide genjatan senjata.
Namun, hal ini tidak menghentikan pembangunan jaringan pertahanan rudal antipesawat terbang.
Israel berusaha menyingkirkannya dengan membomi jaringan rudal tersebut.
Baca Juga: Jika Perang Meletus, Ini Empat Senjata Israel yang Harus Diwaspadai Iran
Source | : | Nino Oktorino, Chel Ha'Avir: Angkatan udara Israel (2017) |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR