Namun nyatanya, terkadang kita lupa bahwa ada kebiasaan-kebiasaan lain yang dapat meningkatkan risiko kanker terhadap diri kita.
Salah satunya adalah penggunakan obat anti nyamuk.
Obat anti nyamuk dengan penggunaan disemprot, dibakar, dipanaskan (dengan listrik), maupun yang dioleskan ke tubuh semuanya tak menjamin keamanan bagi kesehatan manusia, apalagi pada anak dan bayi.
Mengapa tidak aman?
Dilansir dari health.grid.id pada Rabu (24/4/2019), karena obat anti nyamuk terbuat dari bahan kimia sintetik.
Seperti senyawa kimia organofosfat dan karbamat, yang termasuk dalam golongan pestisida.
Kedua bahan kimia tersebut bisa menghambat kerja enzim acetylcholinesterase (AChE), yaitu enzim yang berkerja pada sistem sawar otak dan dapat memicu transfer sinyal (neurotransmitter) pada saraf manusia.
"Jadi jika kita merasa pusing, mual, setelah mencium obat anti nyamuk, itu tandanya kita sudah keracunan,” papar Dr. rer. nat. Budiawan.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR