Advertorial
Intisari-Online.com – Kabar mengejutkan datang dari Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Dilansir dari tribunnews.com pada Rabu (3/7/2019), seorang pria berinisial AM (32) dilaporkan menikahi seorang wanita.
Bagian mengejutkannya adalah mereka adalah kakak adik kandung.
Laporan ini diungkapkan oleh HE (28), yang merupakan istri dari AM.
KepadaPolresBulukumba pada Senin (1/7/2019) kemarin, HE melaporkan bahwa sang suami telah berselingkuh dengan adik kandungnya sendiri saat dirinya masih menjalin rumah tangga dengan HE.
Tak sekadar berselingkuh, adik kandung AM juga dikabarkan tengah hamil 4 bulan saat menjalani pernikahanyang berlangsung di Kalimantan.
Tak heran kabar ini langsung menghebohkan media sosial.
Sebenarnya, kasus pernikahan sedarah sudah beberapa kali terjadi. Hanya saja kabar ini kerap kali mengejutkan setiap orang.
Pasalnya, bukan hanya secara norma masyarakat, namun secara agama hal itu terlarang. Karena akan membawa dampak yang burukdalam berbagai hal termasuk keturunannya.
Pernikahan sedarah atau yang dikenal dengan inses memang hal yang tabu hampir di setiap budaya di seluruh dunia, namun rupanya tidak selalu begitu.
Para bangsawan zaman dulu ternyata biasa melakukannya untuk menjaga agar darah kerajaan tetap murni.
Penguasa Mesir khususnya sering menikahi saudara kandung mereka atau bahkan anak mereka sendiri.
Namun, mereka harus membayar mahal kerenamutasi genetik mereka menyebabkan permasalahan yang serius pada keturunan dan variasi genetikbaru mulai muncul dalam jangka waktu yang sangat lama seperti dilansir dariRanker pada awal 2018 lalu.
1. Rahang bawah lebih panjang
Keluarga bangsawan Habsburg mengatur pernikahan sedarah untuk melindungi kepentingan mereka sendiri.
Sayangnya, genetika mereka menghasilkan anak-anak yang memiliki rahang bawah yang panjang dan menonjol, sehinggatidak dapat berbicara dengan benar, tidak bisa mengunyah dan air liur menetes ke mana-mana.
Kasus terburuk ditemukan pada Charles II Spanyol yang juga mengalami cacat kognitif, dia baru belajar bicara usia 4 tahun dan berjalan pada usia 8 tahun.
2. Tengkorak memanjang di bagian belakang
Kebiasaan kerjaan Mesir yang sangat bergantung pada inses menyebabkan tulang tengkorak memanjang di bagian belakang.
Raja Tut misalnya, dia mengalami bentuk tengkorak seperti itu, bibir atas sumbing dan tuang yang hilang pada kakinya dan skoliosis.
3. Jari-jari menyatu
Kondisi jari-jari kaki atau tangan menyatu, membuatnya terlihat seperti berselaput adalah kondisi yang dialami oleh anak hasil inses.
Suku Vadoma di Zimbabwe memiliki jumlah yang tinggi terhadap kondisi ini yaitu jari yang aneh mirip unggas.
4. Hemofilia
Beberapa kerajaan besar Eropa dan Rusia yang melakukan inses melihat keturunan mereka memiliki masalah dengan sulitnya pembekuan darah (hemofilia), sehingga luka yang sederhana dapat menyebabkan pendarahanserius yangdapat menyebabkan infeksi dan bahkan kematian.
5. Mikrosefali
Orang yang melakukan pernikahan inses yangmeningkatkan kondisi yang disebut dengan microcephaly, di mana seorang anak lahir dengan kepala kecil yang sering berarti otak juga tidak berkembang.
6. Bibir sumbing
Akibat inses adalah bibir sumbing yang terjadi di atap mulut tidak terbentuk dengan benar, dengan demikian bagian ke saluran sinus juga terbuka yang membuatsulit untuk makan, menelan, bernapas, dan bahkan sulit berbicara.
7. Kaki pekuk
inses menyebabkan anak dengan kondisi kelainan pada kaki yaitu tulang kaki yang cacat, tergelincir di bawah, dan cacat yang kondisinya jauh lebih parah.
8. Albinisme
Orang dengan albinisme cenderung memiliki mata cahaya, kulit pucat, dan rambut putih dekat, bahkan jika berasal dari warisan berkulit gelap.
9. Asimetri berat
Keturunan inses, terutama setelah banyak generasi inses, memilikikedua sisi wajah yang tidak sama (asimetri).
Mata bisa lebih tinggi atau lebih rendah, telinga mungkin tidak rata, dan mulutnya mungkin miring.
10. Tubuh mini
Anak-anak keturunan inses memilikimasalah dengan ketidaksuburan dan akhirnya mereka melihat adanyapenyakit Ellis-van Creveld.
Penyakit ini terkait dengan dwarfisme (cebol), serta stunting dari ekstremitas dan masalah dengan jantung.
11. Ketidaksuburan
Anak-anak yang dihasilkan dariinses tidak selalu layak, entah janin gagal berkembang, atau anak-anak lahir mati.
Dengan cara ini, hubungan inses seringkali tidak subur.
Jika seseorang berhasil memiliki anak melalui inses, infertilitas dapat diteruskan ke keturunan.
12. Skoliosis
Saat inses terjadi mereka mungkin memiliki anak yang memiliki kondisi karena kesamaan gen orang tua, sepertiskoliosis jauh lebih mungkin terjadi.
13. Gangguan sistem kekebalan tubuh
Anak yang lahir dari inses cenderungsakit-sakitan.
Meskipun hal ini mungkin terkait dengan malformasi kerangka, otot, atau organ tubuh, faktor utama adalah sistem kekebalan yang salah.
14. Kriptorkismus
Cyptorchidism terjadi ketika salah satu atau kedua testis tidak turun ke dalam skrotum yangbisa menyebabkan infertilitas serta berbagai gangguan reproduksi jika tidak diobati dini.
Cyptorchidism dapat disebabkan oleh duplikasi kromosom dan telah terbukti lebih umum terjadi pada anak-anak dengan hubungan inses. (Tatik Ariyani)