Selama letusan hari Sabtu, awan letusan itu telah meroket lebih dari 15 kilometer ke angkasa.
Mudah menebak ke mana angin bertiup dengan melihat foto itu.
In this limb view from #GOESWest, you can see the eastern side of the volcanic cloud from the #Raikoke eruption as it ascends vertically into the atmosphere. More imagery: https://t.co/FcYr1NZsje pic.twitter.com/pIhiLUiW8P
— NOAA Satellites (@NOAASatellites) June 25, 2019
Selembar awan abu yang lebih luas dan ekspansif tertinggal di bawah angin, diangkut oleh angin tingkat tinggi yang kuat di atas Laut Okhotsk.
Baca Juga: Benda Tak Wajar Ini Bersarang di Otaknya, Pria Ini Sakit Kepala 5 Tahun Tak Kunjung Sembuh
Abu vulkanik ini memiliki suhu leleh mendekati 1.100 derajat Celsius, dan itu berbahaya bagi pesawat penerbangan.
Jelas, awan abu mudah dikenali dari jauh, sehingga jadi awan itu mudah dihindari pada siang hari.
Tetapi jika sebuah pesawat memasuki awan abu di malam hari, itu akan memiliki satu tanda: listrik melesat melintasi kaca depan.
Video of volcano #Raikoke eruption and island view after eruption - June 23 2019, the Kuril islands
— Kirill Bakanov (@WeatherSarov) June 26, 2019
Author - Николай Павлов, https://t.co/cC7N8EWygT
For media use contact: easttourcoltd@gmail.com@simoncarn @beduy @janinekrippner @szharangi pic.twitter.com/1pm5dNOwwH
Baca Juga: Jika Tanda Ini Muncul di Kuku Anda, Inilah Hal Baik dan Buruk yang Terjadi Pada Tubuh Anda
Awan abu vulkanik memiliki sifat yang sangat berlistrik.
Ilmuwan atmosfer menyebut rentetan petir ini sebagai "badai yang kotor."
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR