Advertorial

Normalnya 11 Jam, Jet Hipersonik Boeing Ini Mampu Bepergian dari AS ke Jepang Dalam 3 Jam!

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Dennis Muilenburg, CEO Boeing menyatakan di Paris Air Show 2018, bahwa satu atau dua dekade mendatang mungkin membuat ini menjadi kenyataan.
Dennis Muilenburg, CEO Boeing menyatakan di Paris Air Show 2018, bahwa satu atau dua dekade mendatang mungkin membuat ini menjadi kenyataan.

Intisari-Online.com - Idenya cemerlang ini sungguh sangat siap untuk mengurangi jarak antara AS dan Jepang secara signifikan.

Namun bagaimana dengan pewujudannya?

Dilansir dari Truth Theory, Jumat (14/6/2019), Boeing Airways mengangkat berita ini di sebuah konvensi kedirgantaraan yang diadakan di Atlanta.

Dan mungkin, berita ini menghasilkan gebrakan yang cukup besar, meskipun pencapaiannya mungkin masih membutuhkan waktu beberapa dekade lagi.

Baca Juga: 30 Karyawan PT KAI Terpaksa akan Bercerai Setelah Perusahaan Keluarkan Kebijakan yang Dianggap Kontroversial Ini

Idenya adalah bahwa penerbangan penumpang hipersonik akan terbang dengan kecepatan Mach 5, atau hanya dengan 3.900 mil per jam.

Ini akan dengan mudah mengurangi waktu yang diperlukan untuk melakukan perjalanan dari LA ke Tokyo dalam waktu kurang dari 3 jam.

Atau dari LA ke London dalam waktu sekitar dua jam.

Durasi waktu sekarang untuk kedua penerbangan ini sekarang adalah 11 dan 7 jam, masing-masing.

Dennis Muilenburg, CEO Boeing menyatakan di Paris Air Show 2018, bahwa satu atau dua dekade mendatang mungkin membuat ini menjadi kenyataan.

Baca Juga: Masih Ingat Remaja yang Nikahi Nenek 71 Tahun? Ini Kabar Terbaru Mereka, Langgeng dan Sang Suami Jadi Buruh Serabutan Demi Beli Beras

Dan, bagaimanapun juga, ini adalah ide cemerlang yang akan menghubungkan dunia dan mengurangi waktu secara signifikan.

Sekarang, satu-satunya cara untuk membuat pesawat ini digunakan adalah jika mereka menggunakan beban yang lebih ringan untuk membuat pesawat.

Sementara itu, mereka juga harus memunculkan mesin yang lebih baru untuk mendorong pesawat dengan kecepatan yang lebih tinggi.

Dan ini bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk membuahkan hasil.

Pertanyaan selanjutnya adalah masalah finansial.

Apakah perusahaan akan mendapat untukng dengan menghabiskan miliaran dolar selama dua dekade ke depan untuk mewujudkan ide ini?

Dan jika demikian, seberapa murahkah harga tiket, agar menguntungkan untuk terbang secara reguler?

Presiden AirLease Corp, John Plueger, sangat meragukan seluruh rencana ini.

Dia percaya bahwa mungkin dunia dalam 15-20 tahun ke depan tidak akan sekompetitif yang diperkirakan Boeing.

Dan ini akan mencegah perusahaan-perusahaan penerbangan lain mengambil kesempatan untuk membuat pesawat hipersonik mereka sendiri.

Baca Juga: Mei 2019, Defisit APBN Capai Rp127,45 triliun, Sri Mulyani: Ini Merupakan Critical Point bagi Kami

Artikel Terkait