Pamit cium tangan
Lain cerita Faisal, pria 38 tahun ini langsung dipeluk kerabatnya untuk ditenangkan ketika tiba di RS Bhayangkara.
Maria, istri tercintanya terakhir kali dilihatnya pada Jumat pagi. Faisal mengaku tak punya tanda-tanda akan pergi jauh yang ditunjukkan sang istri. Berangkat pagi seperti biasa dan mencium tangannya untuk pamit.
"Salaman, pamit kerja, biasa aja,” kata Faisal dengan mata berkaca-kaca.
Korban meninggalkan satu anak berusia empat tahun. Menurut Faisal, biasanya sang anak juga ikut ibunya bekerja. Namun waktu kejadian tidak ikut dibawa karena ada neneknya datang.
Maria juga sudah tiga tahun bekerja di pabrik yang terbakar pada jam istirahat makan siang itu. Menurutnya, pemadam kebakaran terlambat datang sehingga api dengan cepat menghanguskan segalanya.
"Tadi pemadam lambat datangnya,” ucapnya.
Dewi, warga sekitar pabrik kepada wartawan mengatakan, kebakaran diduga dari ledakan tabung gas. Akibatnya, api langsung menyambar apa saja di rumah yang memproduksi macis atau korek api gas ini. Para korban yang bekerja dalam satu ruangan tak sempat keluar dan terjebak di dalam api. Warga yang coba menolong dan memadamkan api.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR