Dampak yang ditimbulkan dari kondisi ini adalah balita seringkali mengalami batuk atau batuk yang berulang kali.
“Ini yang perlu kita edukasi untuk orang tua, bukan asap yang keluar dari mulut perokok yang berbahaya, tetapi asap rokok yang menempel di tubuh perokok itu yang sangat berbahaya,” ujar Achmad.
Menurut dia, pneumonia pada balita dan dewasa berbeda. Pada balita konsepnya infeksi pada saluran nafas atas atau bawah akan berhubungan terlebih infeksi pada jalur alveoli dan bronceolus.
Penyebabnya juga pada balita tersebut gizinya buruk dan penyakit jantung bawaan pada orang tuanya.
Achmad menjelaskan gejala yang paling mudah ditemui pada balita yang terkena pnemonia ringan, yakni sesak nafas atau ganguan dalam pengambilan oksigen dari paru-paru hingga demam.
Achmad menyarankan orangtua menemukan balitanya mengalami gejala pneumonia, jangan diberikan obat-obatan tradisional atau obat herbal.
Kemudian longgarkan pakaian anak agar dapat bernafas lega.
Jangan berikan obat-obatan yang diminum melalui mulut, karena balita dapat tersedak.
Baca Juga: Ingat Mat Solar 'Bajaj Bajuri'? Kebiasaan Merokok Ditengarai Penyebab Dirinya Terkena Stroke
KOMENTAR