Advertorial

Pergi Jauh-jauh Untuk Terima Tawaran Kerja, Gadis 26 Tahun Ini Justru Disekap dan DIperkosa di Kandang Babi

Nieko Octavi Septiana

Editor

Seorang gadis 26 tahun pergi jauh-jauh ke luar negeri untuk terima tawaran kerja, namun ia justru disekap dan diperkosa di kandang babi.
Seorang gadis 26 tahun pergi jauh-jauh ke luar negeri untuk terima tawaran kerja, namun ia justru disekap dan diperkosa di kandang babi.

Intisari-Online.Com -Berkat pesan yang dikirimkannya melalui Facebook, seorang gadis berhasil bebas dari penyekapan dan pemerkosaan mengerikan.

Dilansir dari Daily Mirror (17/6/2019), Davine Arckens (26) seorang gadis asal Belgia melakukan perjalanan ke Australia setelah ia berhasil mendapat pekerjaan jangka pendek di sebuah peternakan melalui iklan baris.

Davine menanggapi tawaran pekerjaan dari seorang pria bernama Gene Bristow (54) di sebuah peternakan babi.

Saat menginjak Australia, Bristow menjemputnya di stasiun bus dan membawanya dalam perjalanan dua jam ke kandang babinya.

Baca Juga: Niat Memperkosa Dokter Muda, Pria ini Justru Alami Hal Mengerikan Hingga Dilarikan ke Rumah Sakit

Davine tak mengira bahwa tawaran pekerjaan itu adalah awal dari nasib buruknya.

Di kandang babi itulah ia mengalami pelecehan seksual.

Saat sampai di kandang babi. monster itu menyuruhnya untuk berbaring dangan dalih memeriksa tubuhnya dari bekas jarum.

Bristow mengatakan bahwa ia tak ingin mempekerjakan pecandu obat terlarang.

Davine pun menurutinya dan setelah itu dimulailah penderitaannya.

Monster itu melompat padanya dari belakang. Setelah Davine berjuang mati-matian untuk melepaskan diri, Bristow mengeluarkan pistol palsu, membuat Davine berhenti memberontak.

Baca Juga: Kisah Wanita yang Jadi Korban Eksploitasi Seksual, Diperkosa Lebih dari 100 Pria, Tapi Justru Dia yang Ditangkap Polisi

Dalam sebuah program TV Australia, 60 Minutes, di mana pada kesempatan itu ia bicara mengenai pengalaman buruknya untuk pertama kalinya, ia mengatakan bahwa mungkin saat Bristow mengeluarkan pistol, ia akan mati jika terus melawan.

"Saya pikir ini sudah berakhir," katanya.

Todongan pistol itu membuatnya untuk berhenti memberontak.

"Jadi aku menyerah karena kupikir jika aku terus berjuang dia hanya akan menembakku. Jadi, aku berhenti."

Melihat Davine yang sudah terperdaya membuat Bristow leluasa melakukan tindakan kejinya.

Bristow kemudian merantai kaki dan lengan Davine, melecehkannya secara seksual dan memperingatkannya untuk tetaptak berbusana setiap saat.

Dia kemudian mengancam akan membunuhnya jika mengambil teleponnya atau berusaha melarikan diri.

Meski telah memperingatkan korban begitu, Bristow tampaknya lupa untuk menyita tas punggung Davine yangberisi laptop di dalamnya.

Baca Juga: Kisah Backpacker yang Diculik Anggota Geng Motor Selama 2 Bulan, Diperkosa dan Matanya Akan Dicungkil

Beruntung dalam kondisi menakutkan seperti itu, akal Davine masih berjalan baik.

Ketika pelaku meninggalkannya, Davine menggunakan beberapa kait di gudang untuk melepaskan rantai-nya, dan kemudian menyalakan laptopserta perangkat Wi-Fi USB portabelnya.

Dia mengirim pesan Facebook ke keluarganya, teman-teman dan polisi, meminta bantuan.

Dalam pesan yang dikirim ke sesama backpacker, Echo Wang, dia menulis, "Saya menyeberang dengan 2 feri. Tidak tahu di mana saya berada. Saya telah melepaskan rantai. Tolong panggil polisi."

Dia kemudian memberi tahu polisi di mana dia bertemu penyerangnya dan bahwa dia mengendarai truk pickup merah.

Baca Juga: Kisah Gemma Hayter, Penyandang Sindrom Kesulitan Belajar yang Disiksa 5 'Preman', Mungkin Bisa Ia Selamat Jika Ini yang Terjadi Padanya

Setelah berhasil mengirim pesan melalui Facebook, Davine kembali ke posisinya semula.

Davine merantai dirinya kembali agar Bristow tidak menjadi curiga.

Pemerkosa membebaskannya ketika polisi membanjiri daerah itu pada hari berikutnya, mengakhiri cobaannya, yang terjadi pada Februari 2017.

Jaksa menyatakan Bristow bersalah karena menculik, memperkosa, penyerangan tidak senonoh, dan berupaya melakukan pemerkosaan, pada bulan Maret.

Artikel Terkait