Advertorial

Sembelit dan Sakit Perut Selama 5 Hari, Ternyata Ada Lebih dari 100 'Bubble Tea' dalam Perut dan Usus Gadis Ini

Tatik Ariyani
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Seorang remaja dari provinsi Zhejiang China, dikirim ke rumah sakit karena mengalami sembelit selama 5 hari setelah mengonsumsi bubble tea.
Seorang remaja dari provinsi Zhejiang China, dikirim ke rumah sakit karena mengalami sembelit selama 5 hari setelah mengonsumsi bubble tea.

Intisari-Online.com - Seorang remaja dari provinsi Zhejiang China, dikirim ke rumah sakit karena mengalami sembelit selama 5 hari.

Yang mengejutkan, setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan lebih dari 100 mutiarabubble tea yang tidak tercerna di ususnya.

Diwartakan Metro.co.uk pada Selasa (11/6/2019), Gadis itu (14) mengatakan kepada orang tuanya bahwa dia tidak bisa makan dan mengalami sakit perut.

Dia kemudian dibawa ke rumah sakit pada 28 Mei malam, setelah mengalami masalah usus selama 5 hari.

Baca Juga: Suka Makan Seafood? Ini 7 Manfaatnya Buat Tubuh, Dari Menjaga Keindahan Kulit Hingga Tingkatkan Fungsi Otak

Namun, dokter di Rumah Sakit Rakyat Provinsi Zhejiang tidak bisa mengidentifikasi penyebab masalah kesehatan tersebut.

Setelah CT scan dilakukan, apa yang mereka lihat kemudian sungguh mengejutkan.

Hasil CT scan tersebut menunjukkan ada lebih dari 100 bubble tea di seluruh usus dan perut gadis itu.

Para dokter menyadari bahwa itu adalah mutiara yang terbuat dari tapioka yang tidak tercerna dari bubble tea.

Baca Juga: Coba Cek Air Kencing Anda! Apakah Berbusa? Jika Ya, Bisa Jadi Tanda Awal 4 Penyakit Ini!

Bubble tea tersebut ditemukan di seluruh sistem pencernaannya termasuk perutnya dan di kedua ususnya.

Bubble tea atau boba adalah minuman susu atau buah yang populer di Asia, yang juga beberapa tahun terakhir semakin populer di Inggris.

Minuman ini pertama kali populer di Taiwan pada 1980-an dan sejak saat itu menyebar ke berbagai negara.

Yang membuat menarik dari minuman ini adalah bola yang terbuat dari tapioka kenyal dengan susu dan disajikan dingin.

Gadis itu kemudian mengatakan kepada dokter bahwa dia hanya minum bubble tea lima hari sebelum dia mengalami sakit perut.

Dokter Zhang Louzhen, yang merawat remaja itu, mengatakan dia pasti telah memakan banyak bubble tea untuk waktu yang lama sehingga menyebabkan penumpukan seperti yang terlihat pada pemindaian.

Baca Juga: 3 Hal Ajaib yang Terjadi Jika Mengonsumsi Timun, Tapi Perhatikan Dulu Cara Memilih Timun Ini!

Dokter Zhang percaya gadis itu mungkin menyembunyikan kebiasaannya mengonsumsi bubble tea agar orang tuanya tidak tahu karena mungkin takut akan dihukum.

Gadis itu kemudian diberi resep obat pencahar untuk membantu menghilangkan bubble tea dari tubuhnya.

Dokter juga memperingatkan bahwa mutiara yang terbuat dari pati bisa saja sulit dicerna tubuh.

Beberapa penjual bubble tea mungkin menambahkan lapisan atau pengawet ekstra pada mutiara tapioka yang bisa menyebabkan masalah kesehatan jika dikonsumsi berlebihan, dokter memperingatkan.

Baca Juga: Muncul Endapan Lumpur Penuh Sampah Berbau Busuk di Waduk Pluit, Menteri Susi: Saya Ingatkan Janji Pak Sandi

Artikel Terkait