Advertorial

Ayah Dewi Perssik Meninggal Karena Diabetes: Selain Diabetes, Ini 4 Penyakit yang Muncul Akibat Mengonsumsi Gula

Mentari DP

Editor

Ayah Dewi Perssik meninggal karena mengalami komplikasi dari diabetes yang dideritanya berupa ginjal dan paru-paru.
Ayah Dewi Perssik meninggal karena mengalami komplikasi dari diabetes yang dideritanya berupa ginjal dan paru-paru.

Intisari-Online.com - Dewi Perssik berduka. Ayahnya, Mochammad Ali meninggal dunia pada Minggu (9/6/2019).

Dilaporkan Aidil sudah lama menderita penyakit diabetes dan dia meninggal dunia karena mengalami komplikasi dari diabetesyang dideritanya berupa ginjal dan paru-paru.

Seperti diketahui bersama, terlalu banyak mengonsumsi gula kerap kali dikaitkan dengan penyakit diabetes.

Hal itu tak lain karena gula darah akan naik secara drastis jika Anda terlalu banyak mengonsumsi gula.

Baca Juga: Ayah Dewi Persik Meninggal Karena Diabetes: Ini Gejala Kadar Gula Tinggi yang Sering Disepelekan, Salah Satunya Sering Kencing

Meski demikan, tak hanya penyakit diabetes saja yang akan dialami oleh orang dengan kelebihan gula darah.

Nyatanya, konsumsi gula berlebih juga dapat menimbulkan penyakit selain diabetes.

Berikut di antaranya:

1. Penyakit jantung

Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Journal of the American Medical Association meyebutkan bahwa orang yang sumber kalorinya sebagian besar berasal dari gula berisiko tinggi meninggal akibat penyakit jantung.

Meskipun efeknya tidak dirasakan secara langsung, tapi terlalu banyak mengonsumsi gula membuat hati bekerja lebih keras.

Ini karena proses metabolisme dalam hati mengubah gula dari karbohidrat menjadi lemak.

Jika terbiasa mengonsumsi gula, maka lemak akan menumpuk dalam hati dan menyebabkan 'perlemakan hati' yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

Baca Juga: Syahnaz Sadiqah Hamil: Ternyata Ibu Hamil yang Sering Mual dan Muntah Adalah Tanda Bayi Akan Miliki IQ Tinggi

2. Obesitas

Kandungan kalori yang tinggi dalam gula membuatnya menjadi pemicu obesitas.

Semakin banyak makanan atau minuman yang mengandung gula, maka semakin banyak pula kalori yang dikonsumsi.

Tidak hanya itu, gula juga dapat mematikan sistem kendali nafsu makan, yang membuat kita tidak bisa berhenti mengonsumsi makanan atau minuman manis.

Hal ini karena tidak bisa berhenti dan asupan kalori yang tinggi, berat badan akhirnya mengalami kenaikan dan membuat kita obesitas.

Dalam sehari, kadar konsumsi gula yang baik adalah tidak lebih dari 10 persen atau sekitar 70 gram untuk pria dan 50 gram pada wanita.

Oleh karena itu, Anda dapat mencegah obesitas dengan mengonsumsi makanan atau minuman rendah gula atau menggunakan pemanis yang rendah kalori.

3. Hiperglikemia

Hiperglikemia merupakan penyakit yang merupakan hasil komplikasi dari diabetes.

Makanan yang tidak dijaga, kurang gerak, atau tidak mengonsumsi obat penurun gula dapat menjadi pemicu penderita diabetes mengalami hiperglikemia.

Jika tidak segera ditangani, hiperglikemia dapat berakibat fatal karena menyebabkan komplikasi pada mata, ginjal, saraf, dan jantung.

Bahkan dapat menyebabkan seseorang mengalami koma.

Baca Juga: Syahnaz Sadiqah Hamil: 4 Mitos Kehamilan yang Tak Selalu Benar, Salah Satunya Ngidam Tak Harus Selalu Dipenuhi

4. Kerusakan gigi

Ketika masuk ke dalam mulut, gula menjadi salah satu sumber bakteri dalam mulut.

Bakteri yang timbul ini kemudian memakan gula yang kita makan dan membentuk plak pada gigi.

Plak adalah lapisan lunak dan lengket pada gigi yang terdiri dari 70 persen bakteri.

Jika plak pada gigi tidak hilang dengan air liur atau tidak tersikat, maka pH mulut akan menurun dan membuatnya menjadi lebih asam.

Asam pada mulut ini akhirnya menyebabkan hilangnya mineral pada gigi serta melemahkan dan menghancurkan gigi yang membuat berlubang. (Nationalgeographic.co.id/Nathania Kinanti)

Baca Juga: Nikita Mirzani Pamer Saldo Rekening dan Isi Brankasnya: Orang yang Benar-benar Kaya Justru Tidak Suka Pamer Harta, Ini Alasannya

Artikel Terkait