Namun kesulitan itu malah dijadikan ajang untuk menantang dirinya sendiri, ia bersemangat melewati hari-hari belajar yang jauh lebih berat dari masa SMA.
Beruntung kebiasaan belajar yang baik sudah ada pada dirinya, sejak SMA ia terbiasa mencatat dan menghafal. Tapi tentu saja belajar di SMA dan kuliah berbeda.
Akhirnya ia terbiasa mencatat materi yang diuraikan dosennya dengan trik khusus agar catatannya tetap rapi dan mudah dimengerti.
Baca Juga: Dengan Mata Sembab dan Suara Bergetar, SBY Ceritakan Saat-saat Ani Yudhoyono Menghadap Sang Khalik
"Aku punya trik khusus untuk membuat catatan yang rapi. Aku gunakan saja bolpoin empat warna yang dikemas dalam satu wadah.
"Warna hitam digunakan untuk catatan yang bersifat umum. Warna hijau untuk menuliskan rumus-rumus. Warna merah untuk menuliskan kata-kata Latin. Dan biru aku gunakan untuk memberi tanda-tanda tertentu."
Menjadi mahasiswi kedokteran juga artinya harus mengetahui bagian-bagian tubuh manusia.
Untuk menyiasatinya, ia akan menggambarnya sendiri dengan mencontoh dari buku.
Ani sangat serius untuk belajar dan memahami sesuatu, ia mengakui keseriusannya acap kali menciptakan kenekatan.
"Misalnya saja untuk menghafal karakteristik kepala manusia, aku pernah meminjam tengkorak (sungguhan) dari laboratorium dan membawanya ke rumah untuk dipelajari.
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Nieko Octavi Septiana |
KOMENTAR