Advertorial
Intisari-Online.com - Lebaran sebentar lagi datang, banyak pekerja di kota-kota besar yang mulai mudik lebaran.
Pemudik pun memiliki beragam cara dengan macam-macam moda transportasi untuk digunakan menuju kampung halaman tercinta.
Meski Tol Trans Jawa sudah mulai terhubung dan pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan motor ketika melakukan mudik libur Lebaran.
Namun, masih banyak juga pemudik yang nekat menggunakan motor untuk kembali ke kampung halaman.
Padahal mudik menggunakan motor rentan bahaya dan banyaknya barang yang dibawa dapat membuat pemotor jadi kurang berhati-hati.
Lebaran tahun 2019 ini, pemotor yang melakukan perjalanan jauh ke kampung halaman mengalami peningkatan.
Uniknya, dari beberapa pemotor membuat tulisan unik dan menarik perhatian pengguna jalan lain.
Baca Juga: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia, Inilah 16 Gejala Leukemia yang sering Dianggap Remeh Orang
Bermodalkan secarik kertas atau kardus bekas, pemudik motor menuliskan unek-unek pribadi.
Dari yang pulang kampung belum membawa istri sampai kangen orang tua.
Tapi ada yang lebih menyayat hati saat pemudik motor menuliskan perasaanya di kardus untuk diletakan di bagian belakang motor.
"Tips Mudik...Kalo cape istirahat, kalo ngantuk tidur, kalo laper makan, kalo haus minum, tapi kalo kamu bosen bilang, jangan asal ngilang, apalagi pas lagi sayang-sayangnya. Bekasi-Sukoharjo".
Beneran atau enggak, yang jelas isi curhatan pemotor yang terakhir ini memang bikin baper.
Apalagi soal urusan percintaan, saat masih sayang malah ditinggalkan kekasih pergi.
Sebagai informasi, berdasarkan catatan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) penggunaan kendaraan pribadi untuk mudik tahun 2018 lalu berjumlah 9,38 unit, terdiri dari 6,19 juta unit motor dan 3,19 juta unit mobil.
Tahun 2019 ini, Kemenhub memprediksi ada peningkatan sebesar 10 juta unit untuk penggunaan kendaraan pribadi.
Motor akan meningkat jumlahnya saat mudik 2019 menjadi 6,85 juta unit.
Sementara mobil juga mengalami lonjakan menjadi 17,59 persen atau 3,76 unit.
Baca Juga: Tak Berkutik, Satu Keluarga Dijebloskan ke Penjara, Sejarah Baru Bagi KPK
Sementara itu, Budi Setiyadi selaku Direktur Jendral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan memaparkan alasan pelarangan motor untuk dibawa mudik.
Banyak alasan pelarangan motor dibawa jarak jauh karena dari data yang ada sebesar 70 persen kecelakaan lalu lintas melibatkan motor, motor juga tidak dibuat buat untuk menempuh perjalanan jarak jauh serta prilaku buruk pengendara motor yang sering ugal-ugalan dan ngebut.
Dengan pertimbangan itu, motor akhirnya dilarang dibawa mudik walaupun fakta di lapangan masih banyak yang pulang kampung naik motor.
Baca Juga: Fakta Kehidupan Pesumo: Hidup Mewah hingga Mempunyai Istri yang Cantik
Artikel ini pernah tayang di Motorplus-online.com oleh Ahmad Ridho dengan judul asli "Menyayat Hati, Curhatan Pemudik Motor Bekasi-Sukoharjo, Semua Tentang Perasaan..."