Tim medis dari RS PMI Bogor kemudian datang ke istana dan memeriksa kondisi Ani dengan alat USG.
Setelah diperiksa, ternyata ditemukan batu di kantung empedu Ani. Ia lalu menjalani operasi pengangkatan batu empedu di RSPAD Gatot Subroto pada 16 Maret 2012.
Selain batu empedu, di tahun yang sama Ani Yudhoyono juga menjalani operasi saraf di Allegheny General Hospital, Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat.
Operasi ini dilakukan untuk menyembuhkan bahunya kaku (frozen shoulder) dan cukup menyiksanya.
Di tahun 2019, Ani Yudhoyono harus berjuang melawan kanker darah sejak divonis dokter pada Februari lalu.
Sejak menjalani perawatan, pada pertengahan Mei lalu, Ani mulai bisa menghirup udara segar di ruang isolasi. Selama perawatan intensif, Ani memang dirawat di ruang isolasi dan tak bisa dikunjungi sembarangan orang.
Saat itu, Ani sambil mengenakan masker ditemani oleh SBY berjalan-jalan di halaman rumah sakit. SBY nampak setia mendampingi Ani, juga ikut mendorong kursi roda mengelilingi taman.
"Terima kasih ya Allah, semoga kesehatanku semakin pulih. Mohon doa teman-teman semua," tulis Ani dalam akun Instagramnya.
Kini, Ani Yudhoyono telah kembali ke pangkuan Allah SWT. Selamat jalan, Bu Ani. (Soesanti Harini)
Artikel ini telah tayang di gridhealth.id dengan judul Ani Yudhoyono Wafat, Penyakitnya Dari Batu Empedu Hingga Leukemia
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR