Bagaimana tanggapan Anda mendengar cerita ini?
Kebanyakan orang pasti tidak habis pikir dan marah. Bagaimana pun alasannya, perbuatan sang ayah itu adalah sebuah pelanggaran.
Psychologytoday.com menuliskan, bahwa semakin besar/buruk/memalukan pelanggaran yang dilakukan oleh seseorang, semakin sulit ia untuk berempati dengan pihak yang dirugikan.
Semakin juga ia tidak menyesali perbuatannya.
Mereka cenderung menipu dirinya sendiri dengan berkata, “Itu bukan salah saya.”, “Saya hanya tidak dapat menahan diri.”, “Ah itu bukan masalah besar.”
Baca Juga: Ajari Anak untuk Meminta Maaf dan Memaafkan, Agar Mereka Tak Tumbuh Jadi Pendendam
Perkataan tersebut dijadikan cara untuk melindungi diri sendiri dari rasa bersalah.
Akibatnya ia akan balik menyalahkan si korban. Inilah yang disebut dengan pembenaran diri.
Dari penjelasan di atas kita bisa memahami betapa besarnya kemampuan manusia untuk menipu dirinya sendiri.
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR